search

Daerah

East Borneo FilmDavid RichardDuduk SoranganPesut Mahakamsungai mahakamkukarSineas

Lewat Film, Sutradara Muda Asal Kukar Ingin Sampaikan Pesan Tentang Pesut Mahakam yang Terancam Punah

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 30 Oktober 2020 | 2.087 views
Lewat Film, Sutradara Muda Asal Kukar Ingin Sampaikan Pesan Tentang Pesut Mahakam yang Terancam Punah
David Richard. (Foto : Istimewa)

Presisi.co - Di Indonesia, kita sering menemukan film yang mengenalkan keunikan dari suatu daerah. Biasanya, film-film tersebut bercerita tentang kehidupan sehari-hari suatu kelompok, adat atau budaya dari suatu daerah dan lain sebagainya. Begitu pula dengan David Richard, sutradara muda asal Kutai Kartanegara (Kukar) yang hingga saat ini telah menghasilkan 4 film pendek.

Film pendeknya kali ini berjudul “Duduk Sorangan”, ia terinspirasi dari sebuah lagu milik Aji Norbek Askar dengan judul yang sama.

Berawal dari seorang teman yang membawakan lagu tersebut, David tertarik untuk mengulik lebih dalam dan mencoba membuat naskah yang sederhana. Menceritakan tentang seorang anak yang ditinggalkan ayahnya.

     
  Berita Terkait :  
   
   
   
     


Setelah kembali ke Kaltim, ide yang ia miliki menjadi lebih berkembang karena melihat kondisi perairan Sungai Mahakam. Banyak pesut yang mulai punah hingga sungai menjadi kotor. Terlebih Sungai Mahakam menjadi jantung kehidupan masyarakat pesisir sungai.

Dari kegelisahan itu lah muncul ide untuk menceritakan tentang realitas endemik khas Sungai Mahakam yang saat ini terancam punah. Ia mencoba menceritakan mengenai Pesut terakhir melalui sebuah film, hal ini didukung dengan kepercayaan masyarakat pesisir Sungai Mahakam bahwa dulunya Pesut adalah sosok manusia.


Proses syuting film 'Duduk Sorangan' di Danau Melintang, Desa Muara Enggelam, Kabupaten Kutai Kartanegara. (Sumber : East Borneo Film)

Pesan yang ingin ia sampaikan kepada masyarakat adalah mengenai betapa tidak menyenangkan ketika ditinggal sendiri, dan kesendirian itu bisa menyebabkan kepunahan. Selain itu, lewat film ini David mengajak masyarakat untuk sadar bahwa Pesut Mahakam atau Orcaella brevirostris merupakan salah satu spesies yang terancam punah. Dengan itu, masyarakat akan terketuk untuk menjaga alam.

“Ya intinya sih kesendirian itu bisa bikin kepunahan, jadi film ini menceritakan realita kehidupan sekarang, kalau pesut ini menjadi salah satu contoh kepunahan,” jelasnya.


Lebih lanjut, David menceritakan mengenai perkembangan sineas di Kaltim. Menurutnya di Kaltim sendiri sudah banyak sineas-sineas muda yang mulai bermunculan dan memiliki karya yang bagus.

“Secara produksi, sudah banyak orang yang mendukung, termasuk Pak Rianto (Executive Produser) dan dari Kominfo juga,” pungkasnya.

Editor : Oktavianus