Penulis: Nur Rizna Feramerina
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 1.114 views
Kukar, Presisi.co - Produksi film 'Duduk Sorangan' karya David Richard, yang memilih lokasi shooting di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki kisah unik dibaliknya.
Kepada Presisi.co, David sapaan karibnya menceritakan tantangan yang harus mereka hadapi, saat melakukan shooting di desa yang sama sekali tak memiliki kawasan daratan itu.
Dengan latar gambar tersebut, membuat David dan tim sedikit mengalami kendala teknis saat produksi.
“Kendalanya itu lebih ke produksi teknis sih, karena kita belum pernah shooting di atas air, ibaratnya tripod yang kita gunakan itu gak bisa diam,” ungkapnya.
'Duduk Sorangan' menceritakan tentang Pesut, endemik khas Sungai Mahakam bernama latin Orcaella brevirostris ini mereka produksi pada bulan September lalu. David dan tim berupaya lebih dalam proses pengambilan gambar. Bahkan, sejumlah kru harus terjun ke danau, menahan posisi kapal agar tidak goyang saat proses pengambilan gambar.
Selain itu, David juga membuat sebuah rumah terapung di atas danau, yang tak hanya berfungsi sebagai properti, melainkan juga sebagai kenang-kenangan yang mereka tinggalkan bagi Desa Enggelam.
Mengenai perilisan, David belum dapat memastikan kapan waktunya karena film ini akan diikutkan ke beberapa festival film nasional dan internasional, seperti Cannes di Prancis dan Busan di Korea Selatan.
“Sebenarnya ini film festival, jatahnya itu akan ikut festival selama 2 tahun, baru mungkin dipublikasikan,” jelasnya.
David berharap, 'Duduk Sorangan' produksi East Borneo Film ini bisa dijadikan sebagai bahan diskusi di antara teman-teman pecinta Pesut, mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian Sungai Mahakam.