Pemprov Kaltim dan BI Perkuat Sinergi Dorong UMKM dan Gerakan Cinta Rupiah
Penulis: Akmal Fadhil
3 jam yang lalu | 0 views
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (Istimewa)
Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmen untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah melalui penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta gerakan literasi keuangan bertema Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dalam acara Kaltim Paradise of The East x SummerFest 2025 di Samarinda Convention Hall, Rabu 5 November 2025.
“Kami mengapresiasi peran Bank Indonesia yang tidak hanya menjaga stabilitas moneter, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat UMKM,” ujarnya.
Ia menilai kegiatan tersebut merupakan contoh nyata sinergi antara kebijakan nasional dan semangat daerah dalam membangun ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan.
Rudy menjelaskan, semangat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah memiliki makna strategis di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi ekonomi.
“Cinta rupiah berarti menghargai karya bangsa sendiri. Bangga rupiah berarti menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sedangkan paham rupiah berarti menjadi masyarakat yang bijak dalam bertransaksi dan berinvestasi,” jelasnya.
Ia menekankan, dengan memahami makna tersebut, masyarakat akan ikut memperkuat kemandirian ekonomi bangsa dimulai dari kebiasaan sehari-hari, seperti menggunakan produk lokal dan bertransaksi dengan rupiah.
Dalam kesempatan itu, Rudy juga mengajak seluruh pihak pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk terus mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
“Membangun negeri tidak cukup dengan kata-kata, tapi lewat tindakan nyata: membeli produk lokal, mendukung karya anak bangsa, dan menjelajahi potensi wisata daerah,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut Pemprov Kaltim berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor agar pertumbuhan ekonomi daerah semakin inklusif dan berdaya saing.
“UMKM kita harus disiapkan menghadapi era global. Mereka perlu literasi digital, akses pembiayaan yang kuat, serta kemampuan adaptif terhadap pasar yang terus berubah,” katanya.
Ia berharap kegiatan seperti Kaltim Paradise of The East x SummerFest tidak sekadar menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga wadah inovasi, kolaborasi, dan pengembangan jejaring bisnis antar pelaku ekonomi.
“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi daerah yang tangguh. Kita ingin UMKM Kaltim naik kelas, menjadi bagian dari rantai pasok nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (*)