Ananda Emira Moeis Dorong Pengembangan Digitalisasi Pendidikan di Kaltim
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Minggu, 03 November 2024 | 120 views
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis menyoroti pentingnya pengembangan digitalisasi dalam sektor pendidikan di Kaltim sebagai salah satu cara meningkatkan mutu belajar mengajar di era modern.
Sejumlah program seperti One Teacher, One Laptop dikatakan Nanda sapaan akrab politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu mulai diterapkan, namun diperlukan langkah yang lebih masif agar digitalisasi pendidikan dapat dinikmati secara merata di seluruh wilayah.
“Program One Teacher, One Laptop juga telah berjalan dan konsep pembelajaran digital interaktif mulai diterapkan di beberapa sekolah,” ujar Nanda pada Minggu, 3 November 2024.
Nanda bilang, digitalisasi dalam pendidikan bukan sekadar mengganti tatap muka, tapi membuat pembelajaran lebih interaktif dan kreatif, baik bagi siswa maupun guru.
Untuk mencapai hal tersebut, Nanda menekankan pentingnya memperbaiki infrastruktur, seperti listrik dan jaringan internet yang stabil, agar digitalisasi dapat berjalan optimal di setiap daerah.
"Digitalisasi pendidikan membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik. Selain perangkat digital, kita butuh akses listrik dan internet yang memadai, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nanda juga menyebutkan, peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi menjadi faktor penting dalam keberhasilan digitalisasi pendidikan. Ia memuji kesediaan para pendidik yang terus belajar mengikuti perkembangan teknologi, serta kesiapan pemerintah dalam memberikan pelatihan.
“Para guru kita sudah luar biasa. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga terus beradaptasi dengan perkembangan digital. Pemerintah juga sudah menyiapkan pelatihan-pelatihan untuk mereka, sehingga adaptasi teknologi ini berjalan lebih lancar,” kata Nanda.
Nanda berharap digitalisasi pendidikan di Kaltim dapat mengakselerasi kreativitas dan interaksi antara guru dan siswa, menjadikan pendidikan lebih fleksibel dan siap menghadapi era teknologi. (*)