search

Daerah

Perguruan TinggiGratispolpemprov kaltimRudy Mas'udSDM KaltimBantuan UKT

45 PTS Teken PKS Program Gratispol, Kaltim Siap Lepas dari Ketergantungan Sumber Daya Alam?

Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 59 views
45 PTS Teken PKS Program Gratispol, Kaltim Siap Lepas dari Ketergantungan Sumber Daya Alam?
Sesi foto bersama usai penandatanganan kerja bersama dengan Perguruan Tinggi di Katim. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 45 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam rangka pelaksanaan Program Gratispol, sebuah inisiatif strategis yang menawarkan pembiayaan penuh pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah.

Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) unggul di tengah pergeseran arah pembangunan Kaltim dari ketergantungan pada sumber daya alam (SDA) menuju ekonomi berbasis pengetahuan.

“Gratispol bukan hanya kebijakan populis. Ini adalah langkah konkret Pemprov Kaltim agar tak satu pun generasi muda tertinggal karena kendala biaya,” ujar Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud Senin 7 Juli 2025.

Gratispol akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Mahasiswa baru akan mendapat pembebasan biaya masuk dan UKT (Uang Kuliah Tunggal), yang seluruhnya ditanggung Pemprov.

Untuk mahasiswa semester berjalan semester 2–8 pembiayaan dimasukkan dalam APBD Murni 2026.

Bantuan UKT akan disesuaikan dengan jurusan masing-masing, mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta. Untuk jurusan kedokteran, bantuan maksimal tetap di angka Rp15 juta.

Pemprov juga menerapkan sistem kuota berdasarkan data penerimaan mahasiswa tahun sebelumnya, dengan batas kenaikan maksimal 10 persen.

Kebijakan ini bertujuan menjaga pemerataan dan menghindari konsentrasi berlebihan pada jurusan tertentu atau kampus favorit.

Rudy menegaskan bahwa Gratispol adalah bagian dari transformasi pendidikan jangka panjang. Selain membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh kalangan, program ini akan diperkuat melalui kolaborasi dengan universitas-universitas ternama di luar daerah bahkan luar negeri.

“Fokus kita bukan lagi mengirim mahasiswa ke luar negeri, tapi membawa kualitas global ke Kalimantan Timur,” ujar Rudy.

Pemprov Kaltim akan menghadirkan pengajar dan tenaga akademik unggulan langsung ke Kaltim, sejalan dengan rencana pembangunan sistem dan infrastruktur pendidikan yang memenuhi standar nasional dan internasional.

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Kaltim tengah mempersiapkan diri menjadi pusat pertumbuhan baru Indonesia, tidak hanya dari sisi infrastruktur dan industri, tetapi juga dari kualitas manusianya.

Pemprov berharap lahirnya generasi emas dari Benua Etam, yang mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun global.

“Jika ingin hasil untuk 100 tahun ke depan, maka investasinya harus di pendidikan,” tegas Rudy menutup pernyataannya.