Samarinda Siapkan Mekanisme Pengisian Sisa Kuota SPMB SD dan SMP
Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 80 views
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat diwawancarai usai menerima laporan hasil SPMB dari Dinas Pendidikan dan tim pengawasan di Anjungan Karangmumus Balai Kota, Senin 7 Juli 2025.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan segera mengisi sisa kuota penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal ini disebutkan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, usai menerima laporan hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dari Dinas Pendidikan dan tim pengawasan di Anjungan Karangmumus Balai Kota, Senin 7 Juli 2025.
Dari data yang disampaikan, total daya tampung SD di Samarinda mencapai 12.118 kursi, namun hanya 9.886 siswa yang diterima. Artinya, terdapat sisa kuota sebanyak 2.322 siswa. Sedangkan untuk SMP, dari 10.004 daya tampung, baru terisi 9.211 siswa, menyisakan 962 kursi kosong.
Menanggapi perihal sisa kuota tersebut, orang nomor satu di Kota Tepian 'Julukan Kota Samarinda itu menegaskan bahwa proses pengisian sisa kuota bukan merupakan pembukaan gelombang kedua.
“Jadi bukan membuka kembali ya, beda. Tidak ada istilah gelombang kedua. Ini hanya terbatas pada kita akan penuhi sisa kuota yang masih tersisa,” ungkapnya saat diwawancarai Presisi.co.
Ia pun memerintahkan tim teknis untuk menyusun petunjuk teknis (juknis) baru guna mengatur mekanisme pengisian sisa kuota itu. Penegasan juga diberikan bahwa proses seleksi tetap harus berjalan transparan dan bebas dari praktik titipan maupun kecurangan.
“Tetap tidak boleh ada titip-titipan. Tidak boleh ada perbuatan curang dalam penerimaan siswa, termasuk di sisa kuota ini,” tegasnya.
Menurut Wali Kota, prioritas akan diberikan kepada siswa yang sebelumnya telah mendaftar di sekolah terkait, namun tidak diterima pada jalur pertama. Sementara siswa yang sudah diterima di sekolah lain tidak diperkenankan untuk pindah.
“Yang bisa diterima di antaranya adalah siswa yang sudah mendaftar di sekolah tersebut dan bisa dibuktikan. Kita akan mendahulukan siswa yang pernah mendaftar tapi tidak lolos di jalur pertama,” tambahnya.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut menargetkan juknis pengisian sisa kuota selesai dalam waktu satu hari agar dapat segera ditandatangani dan diterapkan.
“Saya sudah minta juknisnya besok selesai. Saya sudah bisa tanda tangan juknisnya,” katanya.
Dirinya juga menegaskan bahwa proses pengisian kuota akan tetap diawasi secara ketat dan terbuka. Posko pengaduan masyarakat akan tetap dibuka selama proses ini berlangsung.
Menanggapi pertanyaan soal penyebab sisa kuota, Andi Harun menyatakan bahwa hal itu bukan karena konsentrasi pendaftar di sekolah favorit, melainkan karena penerapan sistem zonasi yang dilakukan dengan ketat.
“Ini terutama menyangkut domisili. SPMB kita kemarin sangat ketat, dan itu yang menyebabkan masih ada sisa kuota,” imbuhnya. (*)