search

Advetorial

Penopang Kebutuhan PanganKecamatan TabangDesa SidomulyoKukarDiskominfo Kukar

Penopang Kebutuhan Pangan Kecamatan Tabang Ada di Desa Sidomulyo

Penulis: Rofi
Senin, 23 November 2020 | 634 views
Penopang Kebutuhan Pangan Kecamatan Tabang Ada di Desa Sidomulyo
Lokasi persawahan di Kecamatan Tabang. (Foto : Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Potensi pertanian di Desa Sidomulyo di Kecamatan tabang, Kutai kartanegara (Kukar) sangat bernilai tinggi. Meski menjadi satu-satunya desa yang memiliki lahan persawahan, namun Sidomulyo bisa menghasilkan padi yang menopang kebutuhan pangan di Kecamatan Tabang.

Dikatakan Kepala Desa Sidomulyo, Saidina Aswat, sawah di Desa Sidomulyo seluas 80 hektar. Sedangkan potensi persawahan di desa tersebut mencapai 174 hektar. Jika semua lahan dibuka untuk persawahan, maka hasil padi dari Sidomulyo bisa dua kali lipat.

“Di Kecamatan tabang, hanya di Desa Sidomulyo yang ada area persawahan. Ada 174 lahan yang berpotensi menjadi area persawahan, masih belum terbuka semua, saat ini baru 80 hektar,” ujarnya.

Diketahui, jumlah penduduk di Desa Sidomulyo sebanyak 1.715 jiwa dari 503 kepala keluarga (KK). Sebagian besar, penduduknya adalah petani. Hasil padi dari Sidomulyo diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan hingga di luar Kecamatan Tabang.

“Sementara ini masih terbatas, selain untuk memasok dua perusahaan di Tabang, habis untuk kebutuhan lokal di Kecamatan Tabang. Karena banyak masih lahan yang belum terbuka, jadi sementara masih memenuhi kebutuhan di Tabang,” sebutnya.

Desa Sidomulyo adalah salah satu andalan pertanian di Kabupaten Kukar, karena salah satu areal pertanian yang memiliki hasil panen diatas rata-rata dari standar areal pertanian di wilayah lain.

Meski demikian, para petani di Desa Sidomulyo juga memiliki kendala dalam pengelolaan sawah. Salah satunya karena saluran irigasi dan kebutuhan alat pertanian.

“Sebenarnya masalah irigasi ini sudah lama, kalau kita minta dana desa sepertinya tidak cukup. Jadi tidak memungkinkan semua terpenuhi,” ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, diperlukan sekitar 800-900 meter saluran irigasi di area persawahan. Karena di ujung persawahan, ada yang tidak tersalurkan air. Sehingga, pihaknya menggunakan pekerjaan (pengairan) manual, dilakukan masyarakat dan pemuda setempat.

Selain itu, imbuhnya, masalah kebutuhan alat seperti mesin pemotong padi. Pihaknya sudah pernah mengusulkan alat pemotong padi, namun belum terpenuhi. Pihaknya berharap, alat tersebut segera dipenuhi. Sehingga Desa Sidomulyo bisa panentiga kali dalam setahun.

“Saat ini kami panen dua kali setahun. Sementara padi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di Tabang. Akan bisa memasok atau dipasarkan ke daerah lain, kalau lahan sawah terbuka semua. Kami berharap semua masalah bisa segera teratasi sehingga Sidomulyo mampu memenuhi kebutuhan pangan di Kukar,” pungkasnya.

Editor : Oktavianus