DPRD Kaltim Ajak Perusahaan Jadi “Bapak Angkat” Petani, Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Kemitraan
Penulis: Akmal Fadhil
Rabu, 07 Mei 2025 | 20 views
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Salehuddin.
Samarinda, Presisi.co – DPRD Kalimantan Timur mendorong pelibatan sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan daerah melalui skema kemitraan jangka panjang.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kutai Kartanegara, Salehuddin, menyerukan agar perusahaan-perusahaan besar di Kaltim berperan sebagai “bapak angkat” bagi petani, peternak, dan nelayan lokal.
“Perusahaan besar di Kukar dan wilayah lain tidak cukup hanya menyalurkan CSR simbolik. Mereka perlu masuk lebih dalam, jadi mitra pembangunan lewat pendampingan sektor pangan,” ujar Salehuddin, belum lama ini.
Menurutnya, pendekatan karitatif dalam program CSR perlu ditransformasikan menjadi kemitraan produktif yang melibatkan transfer teknologi, akses permodalan, pelatihan teknis, hingga fasilitasi distribusi hasil produksi.
Salehuddin menilai langkah ini penting untuk mendorong swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan Kaltim terhadap pasokan dari luar daerah.
“Jika petani didampingi langsung oleh perusahaan—baik dalam hal produksi maupun pemasaran—maka potensi pangan lokal bisa dikembangkan secara berkelanjutan,” jelas politisi Partai Golkar itu.
Ia juga mendorong pemerintah daerah menyusun regulasi atau insentif khusus agar perusahaan tertarik membangun kemitraan formal dengan kelompok tani dan nelayan. Skema “bapak angkat”, menurutnya, terbukti efektif di berbagai daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan efisiensi produksi.
“Selama ini banyak potensi pertanian kita mandek karena kurang pembinaan dan akses. Padahal swasta punya sumber daya. Tinggal bagaimana kemauan dan fasilitasi kebijakannya,” katanya.
Salehuddin menegaskan DPRD Kaltim siap mendorong lahirnya kebijakan yang mendukung kolaborasi lintas sektor ini, sebagai bagian dari agenda pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dunia usaha harus ambil bagian, terutama di daerah-daerah operasional mereka. Ini investasi sosial yang juga menguntungkan jangka panjang,” tutupnya. (*)