Festival Film Dokumenter 2025 Jenjang Pelajar SMP Sederajat Resmi Digelar
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 15 Oktober 2025 | 13 views
Festival Film Dokumenter 2025 Jenjang Pelajar SMP Sederajat Resmi Digelar. (Foto : Presisi.co)
Presisi.co - Festival Film Dokumenter 2025 jenjang pelajar SMP sederajat resmi digelar, menampilkan 12 film dokumenter dari 12 sekolah yang berpartisipasi dengan tema besar “Merekam Jejak Budaya, Menjaga Identitas Bangsa.”
Acara yang menjadi ajang kreativitas pelajar ini tidak hanya menghadirkan tontonan yang menghibur, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran tentang bagaimana budaya lokal dapat dikemas secara menarik melalui media film.
Sambutan mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara dibacakan oleh Muhammad Saidar, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, yang menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan budaya daerah melalui karya sinematik.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di tingkat SMP, tetapi juga bisa berkembang ke jenjang SMA/SMK dan umum. Film dokumenter adalah cara modern untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kutai Kartanegara ke masyarakat luas,” ujar Saidar dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti masih minimnya film dokumenter yang mengangkat tentang budaya Kutai Kartanegara, baik dari sisi seni tari, teater, hingga kuliner tradisional. Melalui festival ini, para pelajar diharapkan semakin peka dan bangga terhadap warisan budaya yang mereka miliki.
Film-film yang ditayangkan malam itu menghadirkan beragam cerita menarik: mulai dari sejarah Kutai, kehidupan di sekitar keraton, hingga kisah di balik pelestarian seni tari daerah. Setiap karya memancarkan semangat muda yang berpadu dengan nilai-nilai tradisi. Tidak hanya menonton, para pengunjung juga turut merasakan kebanggaan melihat bagaimana pelajar-pelajar muda Kukar mampu menciptakan karya yang berkualitas dan penuh makna.
Acara puncak malam itu ditandai dengan pengumuman enam pemenang terbaik Festival Film Dokumenter 2025. Sorak gembira dan tepuk tangan riuh mengiringi penyerahan hadiah, menutup malam penuh inspirasi di bawah langit Tenggarong yang cerah.
Muhammad Saidar berharap festival ini tidak berhenti sebagai ajang tahunan, melainkan menjadi langkah awal bagi tumbuhnya ekosistem perfilman lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Semoga tahun depan anggaran dan dukungan terhadap kegiatan ini bisa lebih besar, agar budaya Kutai Kartanegara terus kita lestarikan dan kembangkan melalui karya nyata generasi muda,” pungkasnya. (*)