Samarinda Jadi Penyangga IKN, Investasi Harus Pro Lingkungan
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 19 November 2020 | 821 views
Samarinda, Presisi.co - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mengimbau warga yang tinggal di dataran tinggi agar berhenti membuka lahan. Karena hal ini membuat kualitas tanah menjadi semakin menurun. Berkurangnya daya serap dan juga tutupan lahan yang terkikis membuat flow base air menuju sungai makin berkurang. Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Rosana, Kamis (19/11/2020).
“Dari kerusakan pembukaan lahan, itu bisa jadi pencemaran. Selain tambang, pembukaan lahan untuk pemukiman seyogyanya turut dapat dikendalikan,” jelasnya.
Pembukaan lahan setidaknya memberikan beberapa dampak buruk, antara lain berkurangnya Ruang Terbuka Hijau, terkikirsnya tanah yang bergerak ke bawah menuju sungai dan menyebabkan pengendapan, kualitas air sungai yang kurang baik karena ada zat lain dari tanah, juga sungai yang mengalami pencemaran.
“Kami senantiasa mendata pembukaan dan tutupan lahan di 10 kecamatan, pembinaan kegiatan yang mengarah pencemaran dan upaya reklamasi dan revegetasi, juga senantiasa kami berikan,” tuturnya.
Semenjak terpilihnya Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN), menurut Rosana, Samarinda bisa menjadi kota penyangga yang merupakan sasaran bagi investor untuk melakukan pembangunan.
Keindahan sungai menjadi poin penting, Rosana pun berharap investasi bisa diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Indeks Kualitas Hidup Lingkungan (IKLH) kita masih di bawah angka 60 pada data terakhir tahun 2019. Tergolong masih belum memuaskan. Kami harap untuk semua pihak lebih peduli terutama pada perubahan bentang lahan, perihal geseran tanah, longsor, akibat ulah manusia juga,” ungkapnya.