Samarinda, Presisi.co – Kalimantan Timur mengambil langkah strategis memperkuat keamanan pangan segar di daerah.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, menyatakan provinsi ini sedang membangun laboratorium keamanan pangan pertama di Indonesia yang khusus menangani produk segar, dengan target beroperasi penuh pada 2027.
Menurut Yana, pembangunan laboratorium ini menjadi kebutuhan mendesak. Selama ini, banyak produk pangan segar beredar tanpa pengujian yang memadai, sehingga berpotensi membahayakan masyarakat, terutama anak-anak.
“Kami pernah menemukan anggur mengandung sianida dan residu pestisida tinggi. Ini ancaman serius bagi generasi muda,” ujar Yana Sabtu 22 November 2025
Laboratorium yang akan dibangun di Samarinda ini termasuk dalam Otoritas Keamanan Pangan Daerah (KKPD).
Fasilitas ini memungkinkan pengujian produk segar dilakukan secara cepat dan mandiri, tanpa harus mengirim sampel ke luar daerah, yang selama ini membatasi jumlah sampel dan memperlambat proses.
“Dengan laboratorium ini, semua pengujian bisa dilakukan di Kaltim sendiri. Ini langkah penting menuju kemandirian dan perlindungan masyarakat,” jelas Yana.
Selain pengujian, DPTPH juga menyiapkan program edukasi bagi petani terkait penggunaan pestisida, khususnya menjelang panen, agar produk yang masuk pasar benar-benar aman untuk dikonsumsi.
“Tujuan utama kami sederhana: pangan yang sampai ke rumah tangga harus aman. Ini bagian dari komitmen kami melindungi generasi muda,” tutup Yana.
Pembangunan fisik laboratorium dijadwalkan mulai 2026.
“Fasilitas ini diproyeksikan menjadi rujukan nasional untuk pengujian pangan segar, sekaligus memperkuat posisi Kaltim dalam menjaga standar keamanan pangan secara mandiri,” pungkasnya.