Korban Tembus 400 Jiwa, Mengapa Banjir Sumatra Belum Ditetapkan Jadi Bencana Nasional?
Penulis: Rafika
1 jam yang lalu | 0 views
Salah satu kondisi banjir yang melanda Pulau Sumatra. (Facebook Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
Presisi.co - Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah pusat belum menaikkan status bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatra menjadi bencana nasional. Keputusan itu ia sampaikan saat meninjau langsung kawasan terdampak di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Senin 1 Desember 2025.
Presiden menilai penanganan oleh jajaran kementerian dan lembaga sudah berjalan sesuai prosedur. Ia menyebut prioritas pemerintah saat ini adalah mempercepat distribusi bantuan, terutama bahan bakar dan pemulihan jaringan listrik.
"Kita sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang mungkin diperlukan. Pertama, BBM yang sangat penting, listrik sebentar lagi saya kira bisa dibuka semuanya,” katanya usai meninjau posko pengungsian di GOR Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, disadur dari laman Sekretariat Negara RI.
Selain itu, ia tidak memberikan instruksi khusus kepada BNPB dan Basarnas. Menurutnya, kedua instansi tersebut sudah bekerja berdasarkan standar operasional yang berlaku. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh unsur yang bergerak cepat dalam merespons bencana.
"Saya tadi sampaikan penghargaan, terima kasih kepada semua instansi yang bekerja keras. BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana reaksinya cukup cepat, TNI sangat cepat, Polri juga cepat,” ucap Prabowo.
Ia pun menyatakan kondisi sudah membaik saat ditanya mengenai kemungkinan penetapan status bencana darurat provinsi.
"Ya kita monitor terus, saya kira situasi membaik, ya. Saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup, ya," jelasnya.
Keputusan ini diambil di tengah lonjakan data korban jiwa yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Per 30 November 2025 malam, tercatat sudah ada 442 orang tewas akibat bencana di Sumatra, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah menyatakan akan terus memonitor perkembangan situasi di daerah terdampak sebelum mengambil keputusan mengenai status bencana.
"Iya kami terus monitor. Kami kirim bantuan terus. Nanti kami menilai kondisinya," kata Prabowo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 28 November 2025.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah belum menaikkan status banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menjadi bencana nasional. Ia menjelaskan, kondisi saat ini masih dikategorikan sebagai bencana tingkat provinsi.
Suharyanto menyebut penyebaran informasi melalui media sosial sempat menimbulkan kesan darurat yang lebih parah, terutama terkait laporan warga terisolasi dan jaringan komunikasi yang terputus. Namun, menurutnya, situasi di banyak lokasi kini menunjukkan perbaikan.
Ia kemudian menyinggung pengalaman penetapan status bencana nasional pada masa lalu.
“Status bencana nasional yang pernah ditetapkan oleh Indonesia itu kan Covid-19 dan Tsunami Aceh 2004,” ujarnya pada Jumat 28 November 2025.
Suharyanto menambahkan bahwa beberapa bencana besar lain, termasuk Gempa Palu, Gempa Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Gempa Cianjur, juga tidak dinaikkan menjadi bencana nasional.
Ia menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional mempertimbangkan sejumlah faktor, salah satunya tingkat kerugian serta jumlah korban. Dari penilaian sementara, bencana di Sumatra belum memenuhi kriteria tersebut.
Suharyanto memastikan kondisi lapangan jauh lebih terkendali setelah hujan mereda dan tim gabungan bergerak cepat melakukan penanganan. (*)