search

Daerah

Satpol PP SamarindaAnis Siswantininikah siriCipta KondisiPasangan Muda Mudi

Satpol PP Samarinda Amankan 15 Pasangan Bukan Suami Istri

Penulis: Muhammad Riduan
Kamis, 09 Oktober 2025 | 23 views
Satpol PP Samarinda Amankan 15 Pasangan Bukan Suami Istri
Satpol PP Samarinda saat mengamankan di salah satu lokasi. (Ho/Satpol PP Samarinda)

Samarinda, Presisi.co – Sebanyak 15 pasangan atau 30 orang bukan suami istri diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda dalam operasi penegakan Perda Nomor 4 Tahun 2025 tentang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat, pada Rabu 9 Oktober 2025 malam.

Kepala Satpol PP Samarinda, Anis Siswantini mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari Cipta Kondisi (Cipkon) melalui patroli rutin dan monitoring di sejumlah titik yang kerap dikeluhkan masyarakat.

“Kegiatan ini memang sudah menjadi rutinitas kami dalam rangka cipkon dan penegakan perda nomor 4 tahun 2025," ungkapnya saat dihubungi Presisi.co Kamis 9 Oktober 2025.

"Malam itu, ada empat sasaran lokasi yang kami datangi, dan kami menemukan serta mengamankan pasangan muda-mudi yang bukan suami istri atau tanpa ikatan pernikahan sah,” lanjutnya.

Menurut wanita yang karibnya dispaa Anis itu, pasangan tersebut kemudian dibawa ke Mako Satpol PP Samarinda untuk dimintai keterangan oleh penyidik bidang Penegakan Peraturan Daerah (PPUD).

“Dari 15 pasangan itu kami lakukan pemeriksaan identitas. Ada yang tidak membawa KTP, dan sebagian ternyata bukan warga Samarinda, datang dengan berbagai motif seperti berniaga dan lain-lain,” tambahnya.

Bahkan beberapa di antara mereka mengaku sudah menikah siri, namun tidak dapat menunjukkan bukti surat pernikahan.

“Ada yang bilang sudah nikah siri tapi tidak bisa menunjukkan suratnya. Katanya ada di HP tapi HP-nya mati. Berbagai macam alasan yang kami temukan. Karena baru kali ini ditemukan, mereka kami data dan buatkan perjanjian agar tidak mengulangi lagi,” terang Anis.

Anis menegaskan, kegiatan patroli ini juga merupakan respons terhadap keluhan warga yang merasa resah karena beberapa lokasi kerap digunakan untuk aktivitas yang tidak pantas.

“Kami tindaklanjuti karena ada keresahan warga bahwa tempat-tempat tersebut sering digunakan untuk hal-hal negatif,” ujarnya.

Ia juga menambahkan sebagian dari pasangan yang diamankan merupakan remaja dan mahasiswa, yang menurutnya sangat memprihatinkan. Maka dari itu, ia menghimbau agar agar tidak terjerumus kepada merugikan diri sendiri.

"Gunakan media cerdas dan cermat, jangan diambil negatifnya dari perkembangan media tersebut yang bisa mengakibatkan terjerumus," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi