search

Advetorial

dprd kaltimananda emira moeisbanjir samarindaPenanganan Banjir Infrastruktur DrainaseKolam Retensi Anggaran Daerah Perencanaan Terpadu Pengawasan Proyek Partisipasi MasyarakatLingkungan Bersih Pemerintah Daerah Samarinda HujanWarga SamarindaPengendalian Banjir

Ananda Emira Moeis: Penanganan Banjir Samarinda Perlu Dukungan Anggaran

Penulis: Akmal Fadhil
Minggu, 11 Mei 2025 | 16 views
Ananda Emira Moeis: Penanganan Banjir Samarinda Perlu Dukungan Anggaran
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.

Samarinda, Presisi.co - Permasalahan banjir di Kota Samarinda kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menilai persoalan ini masih menjadi tantangan serius meskipun sejumlah titik telah mengalami perbaikan.

Ia menekankan pentingnya konsistensi penanganan serta dukungan anggaran yang berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.

Ia menyebut, setiap musim hujan dengan intensitas tinggi masih menyebabkan genangan di sejumlah kawasan, termasuk permukiman padat penduduk.

“Kita menilai bahwa memang permasalahan banjir di Kota Samarinda belum benar-benar selesai. Namun, semakin ke sini, kita melihat bahwa penanganan banjir mulai menunjukkan kemajuan yang cukup berarti,” kata Ananda.

Menurutnya, DPRD Kalimantan Timur terus memberikan perhatian terhadap upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kota.

Bentuk dukungan paling konkret datang melalui pengesahan anggaran untuk proyek-proyek infrastruktur seperti perbaikan saluran drainase dan pembangunan kolam retensi.

Ananda menegaskan bahwa dukungan anggaran bukan hanya soal alokasi dana, tetapi juga menyangkut pengawasan terhadap pelaksanaan proyek agar tepat sasaran.

“Kami dari DPRD provinsi berkomitmen untuk membantu proses perbaikan drainase dan pengendalian banjir, khususnya di daerah rawan genangan di Samarinda. Karena kami paham ini adalah persoalan yang langsung berdampak ke masyarakat,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti pentingnya perencanaan yang terintegrasi antara pemerintah kota dan provinsi.

Ia berharap setiap program yang dijalankan tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang yang mengutamakan pemetaan wilayah rawan banjir secara rinci.

Lebih jauh, Ananda mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga infrastruktur yang sudah dibangun.

Ia menekankan bahwa persoalan banjir bukan semata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.

“Masalah banjir ini kompleks. Pemerintah memang harus hadir dengan program konkret, tapi masyarakat juga perlu ambil bagian agar upaya yang dilakukan tidak sia-sia,” tuturnya.

DPRD Kaltim, lanjutnya, akan terus mendorong agar penanganan banjir menjadi prioritas dalam penganggaran daerah.

“Tanpa perhatian berkelanjutan, banjir akan terus menjadi ancaman tahunan yang merugikan kehidupan dan aktivitas ekonomi warga Samarinda,” tutupnya. (*)