DPRD Kaltim Soroti Refocusing Anggaran, Ananda: Awal yang Positif, Tapi Harus Terukur Dampaknya
Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 26 Mei 2025 | 23 views
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.
Samarinda, Presisi.co– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menilai langkah refocusing anggaran yang dilakukan Gubernur Rudy Mas’ud dalam 100 hari pertamanya menjabat merupakan respons positif terhadap kebutuhan mendesak masyarakat.
Namun, ia mengingatkan agar implementasinya tetap transparan dan berbasis data.
“Refocusing ini bukan bagian dari APBD Perubahan, tapi realokasi anggaran yang diarahkan langsung ke sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar,” kata Ananda usai rapat kerja bersama eksekutif di Gedung DPRD Kaltim, Senin 26 Mei 2025.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, kebijakan ini juga selaras dengan arahan pemerintah pusat, termasuk Instruksi Presiden dan edaran dari Kemendagri.
Ia menyebut DPRD mendukung penuh langkah ini selama pengelolaannya dilakukan secara akuntabel dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Ananda juga menyoroti dua program unggulan yang tengah digalakkan Pemprov Kaltim, yakni pendidikan gratis “Gratispol” dan jaminan sosial “Jospol”. Ia menyebut program tersebut penting dan patut diberi ruang untuk berkembang, asalkan dampaknya benar-benar terasa oleh masyarakat.
“Program seperti Gratispol dan Jospol sangat strategis. Tapi efektivitasnya harus terus dievaluasi, jangan hanya jadi jargon politik,” tegasnya.
DPRD, lanjut Ananda, akan menjalankan fungsi pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan program-program unggulan tersebut. Ia memastikan bahwa setiap capaian yang baik akan diapresiasi, sementara kekurangan akan dikritisi secara konstruktif.
“Kami ingin memastikan program ini bukan hanya bagus di atas kertas, tapi juga menyentuh kebutuhan masyarakat bawah,” ujarnya.
Ananda juga menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan menjadi arah pembangunan lima tahun ke depan.
“Masa 100 hari ini adalah awal. Tapi sukses pemerintahan Rudy-Seno akan diukur dalam jangka panjang. Karena itu, sinergi dan pengawasan harus terus diperkuat,” pungkasnya. (*)