Yenni Eviliana Dorong Prioritas Anggaran untuk Sektor Sosial di Kaltim
Penulis: Akmal Fadhil
Jumat, 30 Mei 2025 | 159 views
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yenni Eviliana. (Istimewa)
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, menegaskan pentingnya keberpihakan anggaran pembangunan terhadap sektor sosial. Menurutnya, alokasi anggaran di sektor ini menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan.
“Karena saya basic-nya memang sosial, jadi apapun yang berbau sosial, kalau memang bisa dibantu anggarannya, ya lakukan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Menunggu siapa lagi?” tegas Yenni saat ditemui di Samarinda, Kamis, 29 Mei 2025.
Yenni menolak anggapan bahwa urusan sosial bisa ditunda atau dikesampingkan dalam perencanaan anggaran daerah. Ia menilai, peran DPRD bukan hanya sekadar legislasi dan pengawasan, tetapi juga advokasi kebijakan anggaran yang pro-rakyat.
“Kalau itu memang untuk membantu dan mempermudah orang banyak, maka harus dilaksanakan,” lanjutnya.
Politisi yang dikenal vokal dalam isu-isu kesejahteraan ini menyampaikan bahwa sektor sosial masih sering terpinggirkan dibandingkan pembangunan infrastruktur fisik. Padahal, kebutuhan akan layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan perlindungan kelompok rentan sangat mendesak.
Ia juga menegaskan bahwa tugas anggota dewan tidak berhenti pada pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Itu memang tugas kita, tugas yang melekat. Kita dipilih rakyat untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Jadi kalau anggarannya ada, ya bantu. Kalau tidak ada, maka tugas kita juga untuk mencari cara agar anggaran itu bisa tersedia,” jelasnya.
Yenni menyebut sejumlah program yang menurutnya layak menjadi prioritas anggaran, seperti layanan kesehatan gratis untuk warga miskin, program perlindungan anak dan perempuan, serta beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Baginya, pembangunan manusia harus menjadi fondasi dari pembangunan daerah. Infrastruktur memang penting, tetapi tidak lebih penting dari kualitas hidup masyarakat.
“Pembangunan manusia jauh lebih penting. Infrastruktur penting, tapi manusia yang sehat, berpendidikan, dan sejahtera adalah pondasi sebenarnya dari kemajuan daerah,” pungkasnya. (*)