search

Daerah

Sertifikat KerjaLapas TenggarongBPVP Samarinda

Bekal Hidup Baru: Warga Binaan Lapas Tenggarong Dibekali Sertifikat dan Jaminan Kerja

Penulis: Anggi Triomi
Jumat, 25 Oktober 2024 | 290 views
Bekal Hidup Baru: Warga Binaan Lapas Tenggarong Dibekali Sertifikat dan Jaminan Kerja
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong menyerahkan Sertifikat kepada Warga binaan yang akan bebas (Presisi.co/Anggi).

Kutai Kartanegara , Presisi.co – Program rehabilitasi dan reintegrasi bagi warga binaan terus diupayakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Tenggarong. Dalam rangka menyiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat, Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, memberikan sertifikat keahlian, buku tabungan, serta BPJS Ketenagakerjaan bagi para warga binaan yang telah menjalani pelatihan keterampilan.

Penyerahan sertifikat dan dukungan lainnya dilakukan langsung oleh Hatmawati, Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong. Dalam kesempatan ini, Hatmawati menyampaikan pentingnya bekal keterampilan bagi para warga binaan agar mampu menjalani kehidupan yang lebih baik pasca pembebasan.

“Bekal yang sudah didapat di lapas diharapkan bisa bermanfaat untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik, dan semoga mereka tidak kembali ke sini lagi,” ujar Hatmawati dalam wawancara dengan media Presisi.co pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Menurutnya, keterampilan yang diajarkan selama masa pembinaan akan menjadi modal berharga bagi mereka untuk dapat berdiri sendiri, mencari pekerjaan, atau bahkan memulai usaha setelah bebas.

Program ini merupakan wujud nyata dari komitmen Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong untuk membantu para warga binaan menghindari kemungkinan kembali ke kehidupan kriminal. Rehabilitasi dan pembinaan yang diberikan bertujuan untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang pernah melakukan kesalahan. Dengan bekal keterampilan, dukungan finansial, dan jaminan ketenagakerjaan, diharapkan warga binaan dapat meraih kehidupan yang lebih baik dan mandiri.

Hatmawati berharap bahwa inisiatif ini bisa mengubah paradigma masyarakat terhadap para mantan narapidana.

“Kami ingin mengubah persepsi masyarakat tentang mereka. Bahwa para mantan warga binaan ini juga memiliki kesempatan dan kemampuan untuk berubah. Harapan kami, bekal yang kami berikan akan membantu mereka membuka lembaran baru dan menjadi pribadi yang lebih produktif,” tutupnya.

Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lapas lainnya untuk memberdayakan warga binaan sehingga mereka mampu beradaptasi dengan baik dan kembali berperan positif di lingkungan mereka masing-masing. (*)

Editor: Redaksi