search

Berita

Program Magang NasionalMenaker RIBPVP Samarindakunjungan menteri

Menaker Minta Perusahaan di Kaltim Aktif Dukung Program Magang Nasional

Penulis: Akmal Fadhil
7 jam yang lalu | 142 views
Menaker Minta Perusahaan di Kaltim Aktif Dukung Program Magang Nasional
Potret kegiatan salah satu peserta pelatihan kerja di BPVP Samarinda. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyoroti rendahnya partisipasi perusahaan besar di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Program Magang Nasional.

Yassierli menyatakan kondisi ini disayangkan mengingat program tersebut dirancang untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja muda berpendidikan tinggi.

“Dalam dua hari saya berada di Samarinda untuk monitoring program magang, kami kesulitan mencari lokasi yang sesuai. Banyak perusahaan besar di Kaltim belum ikut, dan ini sangat disayangkan,” ujar Yassierli saat kunjungan kerja di Samarinda, Kamis 30 Oktober 2025.

Program Magang Nasional menargetkan 100 ribu peserta setiap tahun, khusus bagi lulusan sarjana dan diploma maksimal satu tahun setelah lulus.

Peserta akan mendapatkan gaji setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) selama enam bulan yang dibayarkan pemerintah.

Minat masyarakat terhadap program ini disebut sangat tinggi. Dari kuota tahap pertama sebanyak 20 ribu peserta, jumlah pendaftar mencapai hampir 250 ribu orang.

“Dari 1,1 juta lulusan baru per tahun, hanya 8–10 persen yang bisa ikut. Jadi ini kesempatan yang langka, dan perusahaan seharusnya bisa jadi bagian dari program ini,” jelasnya.

Menaker mengakui, rendahnya keterlibatan perusahaan disebabkan program ini masih baru sehingga belum banyak dipahami.

Karena itu, ia meminta pemerintah daerah, khususnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, untuk memperluas sosialisasi kepada pelaku usaha.

“Masih ada kuota 80 ribu peserta untuk tahap kedua. Saya sudah minta Kepala Dinas untuk membantu menyebarluaskan informasi agar perusahaan di Kaltim tidak ketinggalan kesempatan,” tegas Yassierli.

Menanggapi hal itu, Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi membenarkan bahwa tingkat partisipasi perusahaan memang masih rendah. Salah satu alasannya, banyak perusahaan di Kaltim sudah menjalankan program magang secara mandiri.

“Mungkin mereka menganggap tidak ikut program nasional bukan masalah, padahal ini bagian dari kebijakan strategis pemerintah pusat,” kata Rozani.

Rozani memastikan pihaknya akan terus mendorong perusahaan di Kaltim untuk ikut serta.

Menurutnya, program ini sangat menguntungkan karena perusahaan hanya perlu menyediakan tempat dan mentor, sementara gaji peserta ditanggung pemerintah.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan APINDO untuk memperkuat sosialisasi dan memastikan perusahaan memahami mekanisme pemagangan nasional ini,” ujarnya.

Disnakertrans Kaltim juga berencana melakukan evaluasi ke sejumlah perusahaan untuk memastikan pemahaman mereka terhadap kebijakan tersebut.

“Kalau memang belum tahu atau belum paham, kami siap turun langsung memberikan penjelasan dan tata cara pelaksanaan program magang,” pungkas Rozani. (*)

Editor: Redaksi