search

Berita

Kunjungan Menaker RIKemenaker RIBPVP SamarindaSDM Siap Kerja

Menaker RI Dorong Pembelajaran Berbasis Proyek di BPVP Samarinda untuk Cetak Tenaga Kerja Mandiri

Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 222 views
Menaker RI Dorong Pembelajaran Berbasis Proyek di BPVP Samarinda untuk Cetak Tenaga Kerja Mandiri
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli saat melakukan kunjungan di BPVP Samarinda. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co — Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja adaptif dan mandiri melalui penerapan Project Based Learning (PBL) di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda.

“Salah satu program baru yang kita terapkan adalah Project Based Learning. Program ini dirancang untuk membuka peluang kerja bagi angkatan kerja, terutama di daerah,” ujar Menaker Yassierli dalam kunjungannya ke BPVP Samarinda Kamis 30 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, pendekatan PBL merupakan bagian dari inovasi pelatihan berbasis teknologi di lingkungan balai pelatihan. 

Melalui metode ini, peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga dilatih untuk memecahkan masalah nyata di lapangan.

“Peserta akan berperan sebagai problem solver. Misalnya ada proyek pembuatan green building, mereka belajar merencanakan, mengerjakan, hingga mampu menawarkan jasa tersebut kepada industri,” tambahnya.

Program unggulan ini dikemas dalam paket pelatihan Smart Operation, yang berfokus pada penerapan teknologi informasi, elektronika, hingga sistem sensor. 

Dengan konsep tersebut, peserta diharapkan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor seperti otomasi gedung, pertanian modern, hingga rantai pasok.

Terkait pelaksanaan program magang di Kalimantan Timur, Menaker mengakui bahwa tingkat partisipasi perusahaan masih perlu ditingkatkan.

“Saat ini kami telah menjalankan batch pertama dan sedang memulai batch kedua dengan kuota sekitar 80 ribu peserta. Karena itu, kami meminta dukungan kepala dinas untuk membantu menyosialisasikan agar kuota ini bisa dimanfaatkan maksimal,” jelasnya.

Yassierli menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap program vokasi terus meningkat, sejalan dengan minat sejumlah perusahaan yang telah mengetahui manfaat program tersebut.

“Jangan sampai perusahaan di daerah terlambat mengetahui dan kehilangan kesempatan karena kuota sudah penuh. Program ini harus dimanfaatkan dengan optimal,” pungkasnya. (*)