Apa Maksud dari Program Hilirisasi Digital yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres? Ini Penjelasannya
Penulis: Rafika
Minggu, 24 Desember 2023 | 694 views
Presisi.co - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, memperkenalkan hilirisasi digital sebagai salah satu program yang ingin digenjotnya ketika terpilih di Pemilu 2024. Hal ini disampaikannya saat memaparkan visi misi terkait ekonomi Indonesia dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/23).
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai hilirisasi digital. Menurutnya, istilah ini masih asing di telinga sebagian kalangan.
Melalui program ini, kata Budiman, Koalisi Indonesia Maju bermaksud untuk membangun ekonomi digital dari hulu ke hilir. Sebab, era digital saat ini mengharuskan banyak sektor mengadopsi teknologi demi produktivitas yang lebih maksimal.
"Saat ini ekonomi digital Indonesia sudah cukup baik. Tetapi, membangun ekonomi digital tidak cukup hanya pengembangan aplikasi di bidang transportasi atau retail saja. Dengan tren digital kali ini, hilirisasi digital harus dimanfaatkan untuk banyak sektor lainnya," ujar Budiman dalam keterangan tertulis, dikutip dari Detiknews, Minggu (24/12/2023).
Budiman menjelaskan bahwa hilirisasi digital memiliki dua konsep utama. Pertama terkait dengan persiapan infrastruktur jaringan atau konektivitas internet, serta pengembangan industri perangkat digital.
"Maka dari pada itu, di dalam visi misi dan program tercepat kami, kami sudah memastikan untuk memberikan akses internet dan literasi digital untuk masyarakat Indonesia terutama untuk daerah yang sebelumnya tidak terjangkau," jelasnya.
Lebih lanjut, Budiman memaparkan bahwa hilirisasi digital akan berdampak pada peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor digital.
Nantinya, akan lebih banyak sumber daya manusia yang diarahkan untuk pengembangan teknologi seperti blockchain, kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (machine learning), dan analisis data besar (big data analytics).
Adapun konsep kedua ialah terkait dengan penerapan hilirisasi digital yang juga mencakup digitalisasi dalam rantai pasok industri strategis di Indonesia.
"Digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses industri di semua lini. Contoh di pertanian bisa menggunakan teknologi untuk pengembangan pupuk dan bibit unggul, IOT Smartfarming, atau e-commerce khusus pangan," terangnya.
Kata Budiman, tren digitalisasi ini telah terlihat dalam berbagai sektor seperti pangan, transportasi, retail, logistik, dan pertambangan, yang telah menghasilkan keuntungan triliunan rupiah bagi Indonesia. Potensi ekonominya bahkan mencapai Rp 11.000 triliun.
Dengan hilirisasi digital, sambungnya, Indonesia akan memiliki komoditas berupa data yang memiliki nilai ekonomi sangat besar. Oleh karena itu, hal ini juga harus dibarengi dengan upaya untuk memperkuat keamanan digital di Indonesia.
"Karena data diolah secara digital dengan AI, machine learning, big data, blockchain sehingga cyber security dan cyber defense yang diungkapkan Gibran menjadi sangat penting untuk melindungi komoditas ekonomi kita," ucapnya.
Gibran singgung hilirisasi digital
Dalam panggung debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12) lalu, Gibran menyebut talenta-talenta dengan future skill harus segera dipersiapkan dalam rangka menyongsong Indonesia emas. Untuk itu, kata Gibran, hilirisasi digital harus digenjot.
"Kita harus punya future talent dengan future skill, untuk itu hilirisasi digital akan kita genjot," ujarnya dalam debat cawapres.
"Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak-anak muda yang ahli block chain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli crypto," tambahnya. (*)