Siasat Dishub Samarinda Mengatasi Macet di Gunung Lingai
Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Potret kepadapatan arus lalu lintas di Simpang Gunung Lingai. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda menyiapkan langkah rekayasa lalu lintas di kawasan Simpang Gunung Lingai, yang dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan di Kota Tepian.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun dua skema penanganan, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
“Simpang itu kan krodit lalu lintas, dan merupakan simpangan etalase dari Kota Samarinda. Jadi, kami memberikan opsi jangka pendek dan jangka panjang,” ungkap Manalu usai pemaparan laporan akhir manajemen rekayasa lalu lintas Simpang Gunung Lingai, di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda, Selasa 14 Oktober 2025.
Menurutnya, penanganan jangka panjang memerlukan proses yang kompleks karena menyangkut perencanaan, pembebasan lahan, serta penyesuaian fungsi jalan. Jalan PM Noor sendiri berstatus arteri primer, dengan ideal lebar jalan mencapai 21 meter sesuai ketentuan Kementerian Perhubungan.
“Status PM Noor yang fungsinya arteri primer. Idealnya lebarnya 21 meter sesuai peraturan menteri,” jelasnya.
Sementara untuk jangka pendek, Dishub Samarinda tengah mengkaji sejumlah alternatif rekayasa lalu lintas, salah satunya penutupan akses masuk langsung ke kawasan Gunung Lingai.
“Ini kami lagi mengkaji dan minggu depan akan kami paparkan lagi ke Wali Kota (Andi Harun). Opsi yang kami siapkan, kemungkinan akses masuk ke Gunung Lingai akan ditutup dan diarahkan melalui jalan perumahan,” bebernya.
Ia menyebutkan, pihaknya juga akan membuat simulasi video animasi untuk menggambarkan rencana perubahan arus lalu lintas, sekaligus menjadi bahan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
Adapun terkait pengaturan lampu lalu lintas (traffic light), Manalu menegaskan bahwa pengaktifan kembali sistem lampu APILL di simpang tersebut tidak efektif karena justru menambah kemacetan.
“Ketika di traffic lagi itu diaktifkan ya malah tambah macet. Maka kita buat barrier. Tapi barrier pun sudah efektif. Nah, ini kita buat jangka pendeknya tadi yang masuk ke Gunung Lingai dan yang keluar Gunung Lingai itu yang kita arah putar aja nanti,” imbuhnya. (*)