search

Advetorial

DPRD Samarinda

Wujudkan Samarinda Sebagai Kota Layak Ini, Ini Saran dari Ketua Komisi IV DPRD Samarinda

Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 09 November 2023 | 334 views
Wujudkan Samarinda Sebagai Kota Layak Ini, Ini Saran dari Ketua Komisi IV DPRD Samarinda
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Tenaga pengajar atau guru memiliki peran penting dalam mendukung proses pembelajaran anak, khususnya bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Sri Puji Astuti, menyoroti kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) pengajar untuk anak berkebutuhan khusus di daerah ini.

Sri Puji Astuti menyampaikan keprihatinan mengenai kurangnya SDM pengajar, terutama setelah pemerintah menetapkan sekolah inklusi. Di masa sekarang, ketersediaan pengajar di sekolah inklusi dianggap masih kurang.

"Dalam hal ini, kami sudah membahasnya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda. Mereka menyampaikan rencana untuk menyelenggarakan pelatihan khusus," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sri Puji Astuti menyatakan bahwa masalah pendidikan tetap menjadi fokus utama Komisi IV DPRD Samarinda. Beberapa isu, seperti kasus bullying, kekerasan terhadap anak, pernikahan dini, anak jalanan (Anjal), dan putus sekolah, masih menjadi perhatian serius.

"Ketika berbicara tentang masalah pendidikan, kita perlu mempertimbangkan tiga aspek utama: siswa, infrastruktur, dan SDM atau pengajar. Kami juga melibatkan dunia usaha dan media masa dalam diskusi ini," katanya.

Dengan sejumlah masalah pendidikan yang masih dihadapi di Kota Samarinda, hal ini bisa berdampak pada penilaian apakah kota ini layak menjadi kota ramah anak (KLA) atau tidak.

Meskipun demikian, Sri Puji Astuti berharap tidak hanya dilakukan pelatihan untuk guru inklusi, tetapi juga memberikan insentif tambahan kepada para pendidik ini, terutama karena mereka mengajar di luar bidang keahlian mereka.

"Lain halnya bagi mereka yang mengajar di luar bidang keahlian mereka," tambahnya.(*)

Editor: Redaksi