search

Berita

KriminalBripda IDFBripka IGPolisi tembak polisi

Kuasa Hukum Bripda IDF Ungkap Korban Kerap Dipaksa Minum Alkohol Oleh Seniornya

Penulis: Rafika
Minggu, 30 Juli 2023 | 1.034 views
Kuasa Hukum Bripda IDF Ungkap Korban Kerap Dipaksa Minum Alkohol Oleh Seniornya
Potret Bripda IDF. (Sumber: Instagram via suara.com)

Presisi.co - Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) tewas lantaran ditembak oleh rekannya sendiri di Kawasan Rumah Susun Polri, Cikeas, Gunung Putri Bogor, pada Minggu (23/07/2023) sekitar pukul 01.40 WIB.

Atas perkara ini, terdapat dua terduga pelaku penembakan yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Keduanya dan Bripda IDF diketahui merupakan anggota Densus 88 Antiteror (AT) Polri.

Bripda IDF diduga sering dipaksa seniornya untuk meminum minuman beralkohol padahal Bripda IDF sendri bukan seseorang yang menyukai minuman keras. Pernyataan ini disampaikan oleh kuasa hukum keluarga IDF, Jajang. 

"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum. Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras/beralkohol," kata Jajang kepada awak media, Minggu (30/7/2023), dilansir dari suara.com.

Berdasarkan hal tersebut, Jajang menduga korban sengaja dibunuh lantaran seniornya jengkel dengan IDF yang tak mau menerima ajakan minum-minum tersebut.

"Nah kami duga almarhum sering menolak perintah seniornya dan seniornya jengkel dan marah," lanjutnya.

Terkait dengan siapa senior yang melakukan hal itu kepada IDF, ia tak mendapat nama yang pasti. Namun, Jajang menduga senior tersebut ialah Bripka IG yang menjadi satu dari dua tersangka kasus penembakan Bripda IDF.

"Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jajang membeberkan Bripda IDF beberapa hari sebelum tewas, sempat bercerita kepada kekasihnya terkait perlakuan tidak nyaman yang ditujukan seniornya kepadanya. Hal itu membuat Bripda IDF ketakutan dan meminta sang kekasih mendoakan dirinya jika ada pertemuan dengan senionya.

"Sebelum almarhum IDF meninggal almarhum IDF sering curhat ke pacarnya bahwa sudah enggak kuat lagi dan ketakutan dengan perilaku seniornya. Oleh sebab itu, almarhum sering berpesan minta doa kalau ada kegiatan pertemuan dengan seniornya," beber Jajang.

Atas hasil temuan ini, keluarga Bripda IDF berencana melaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana. Jajang pun bersiap untuk menyerahkan sejumlah barang bukti berupa riwayat percakapan korban kepada kekasih dan keluarganya

"Semua bukti akan kami serahkan dan paparkan nanti," pungkasnya. (*)

Editor: Rafika