Prabowo Diusulkan Berpasangan dengan Airlangga Hartanto, Waketum Gerindra: Awalnya Rumit
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 10 Juli 2023 | 831 views
Jakarta, Presisi.co - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Partai Golkar sudah mengusulkan nama Airlangga Hartarto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Namun, ia mengingatkan bahwa penentuan bakal RI-2 dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tetap berada di tangan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
“Mungkin sekali sudah diusulkan (Airlangga bakal cawapres Prabowo), tapi tentu (belum) diputuskan. Sambil melihat dinamika lain, usulan-usulan lain,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan, KIR terbuka dengan berbagai usulan. Termasuk, jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMB) Erick Thohir untuk jadi pendamping Prabowo.
“Silahkan usulan disampaikan ke Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk dipertimbangkan apakah akan disepakati atau tidak,” katanya. Habiburokhman meyakini bahwa penentuan bakal cawapres pendamping Prabowo tak akan menemui jalan buntu jika nantinya Golkar dan PAN jadi bergabung. Ia mencontohkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Di tahun 2014, Prabowo akhirnya maju bersama Hatta Rajasa yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum PAN. Meskipun, saat itu Gerindra dan PAN juga bekerja sama dengan Golkar, PBB, PPP, serta PKS.
Kemudian, pada Pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno yang sama-sama berasal dari Gerindra. Meskipun, saat itu ada pula PAN dan PKS yang menjadi pendukungnya.
“Intinya awalnya rumit. Terakhir, teman-teman dewasa melihat situasi, bisa terjadi kesepakatan yang menyenangkan dan memuaskan semua pihak,” ujarnya.
Diketahui, Prabowo dan Muhaimin Iskandar belum menentukan sikap soal pengusungan bakal calon presiden (capres) dan cawapres KIR. Di sisi lain, PAN menyatakan siap memberikan dukungan jika KIR mau mengusung Prabowo-Erick Thohir.
Sedangkan Golkar mendorong terbentuknya koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan KIR agar Airlangga bisa menjadi pendamping Prabowo. (Editor: Jon)