search

Internasional

IsraelYahudiCovid-19

Data Israel Tentang Tak Ada Warga Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Diragukan

Penulis: Presisi 1
Selasa, 30 Mei 2023 | 715 views
Data Israel Tentang Tak Ada Warga Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Diragukan
Warga Israel saat divaksin. (internet)

Presisi.co – Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan data bahwa tak ada warga Israel berusia di bawah 50 tahun yang meninggal karena Covid-19. Kefatalan akibat Covid-19 pada mereka yang sudah vaksin terjadi pada rata-rata usia 80.2 tahun dan 77.4 pada mereka yang belum vaksin.

Jawaban itu dipaparkan Kementerian Kesehatan Israel atas pertanyaan dari Jaksa Agung Ori Xabi atas dasar kebebasan informasi. Xabi meminta Kementerian Kesehatan Israel mempublikasikan data rata-rata usia pasien yang meninggal karena Covid-19 yang dibagi per segmen berdasarkan status imunisasi vaksin. Xabi juga membutuhkan data rata-rata kasus serangan jantung antara 2018 dan 2022.

Sebuah studi yang dipublikasi pada tahun lalu dengan menganalisis data dari Israel National Emergency Medical Services menemukan ada kenaikan 25 persen pada layanan panggilan darurat karena kejadian serangan jantung pada pasien usia 16–39 tahun periode Januari sampai Mei 2021. Kementerian Kesehatan Israel mengklaim belum bisa memberikan informasi fatalitas akibat serangan jantung periode 2021 dan 2022 karena data di lapangan belum dikirim ke pusat seperti diberitakan Tempo.co

Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan Israel Sharon Elroy-Pries mengutuk upaya mengaitkan vaksin corona di mulai pada Desember 2020 dengan serangan jantung. Ia membantah terjadi kenaikan serangan jantung di periode itu atau naiknya kematian pada kalangan anak muda Israel.

Kardiologis Retsef Levi yang terlibat dalam studi menganalisa data dari Israel National Emergency Medical Services menegaskan apabila klaim Kementerian Kesehatan Israel tidak punya data kasus serangan jantung pada 2021 dan 2022, maka itu berarti satu dari dua klaim yang muncul dianggap salah. (*)

Editor: Rizki