search

Advetorial

Wawasan KebangsaanDPRD KaltimMuhammad SyahrunHaji alung

Di Desa Rebaq Rinding, Haji Alung Sampaikan Wawasan Kebangsaan Agar Tak Mudah Terpecah Belah

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 13 Mei 2023 | 636 views
Di Desa Rebaq Rinding, Haji Alung Sampaikan Wawasan Kebangsaan Agar Tak Mudah Terpecah Belah
Suasana Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun di Desa Rebaq Rinding, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Sabtu, 13 Mei 2023. (Presisi.co)

Kukar, Presisi.co - Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan (Sosbang) di Desa Rebaq Rinding, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Sabtu, 13 Mei 2023. 

Politisi Golkar ini menghadirkan Ahmad Fadillah sebagai narasumber dihadapan puluhan warga dan aparat desa yang hadir. 

Haji Alung sapaan akrabnya menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana yang diatur dalam empat pilar kebangsaan. Yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

"Jangan mudah terpengaruh dengan konspirasi-konspirasi yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memecah belah bangsa kita," ungkapnya. 

"Intinya, mencintai NKRI adalah harga mati," tambahnya menegaskan. 

Untuk diketahui, sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar oleh tiap anggota dewan di Karang Paci merupakan upaya untuk merajut kembali simbol-simbol persatuan di tengah perjuangan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

"Sebagai penerus cita-cita kemerdekaan, kita harus memahami peran masing-masing lewat pemahaman yang sama melalui 4 Pilar Kebangsaan," pesannya. 

Menambahkan, Ahmad Fadillah katakan bahwa wawasan kebangsaan yang digelar oleh legislator di Karang Paci - sebutan DPRD Kaltim, patut diapresiasi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat. Apalagi, jelang Pemilu 2024 mendatang. 

"Makanya pemerintah dan DPRD harus gencar menggelar sosialiasi kebangsaan seperti ini, patut diapresiasi," sebut dia. 

Ahmad turut mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Tanpa dasar yang kokoh, bangunan itu pasti akan roboh," kata dia.

"Jadi, Indonesia bukan hanya milik satu golongan saja. Makanya Indonesia disebut sebagai negara kesatuan," tambah dia. (*)

Editor: Redaksi