Posyandu di Perumahan Dosen Unmul Tak Bisa Dioperasikan Lagi, BPBD Koordinasikan Kajian Analisis Longsor ke PUPR
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 27 Desember 2021 | 2.353 views
Samarinda, Presisi.co - Longsor yang terjadi di RT 18 Perumahan Dosen Universitas Mulawarman (Unmul), Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, telah masuk dalam kajian analisis lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda.
Diketahui, pristiwa longsor tersebut terjadi pada Senin, 27 Desember 2021 akibat hujan deras yang mengguyur Kota Tepian sejak Minggu malam.
Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso mengatakan, bahwa pihaknya telah menurunkan tim Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD bersamaan tim kelurahan dan kecamatan setempat.
"Pagi tadi kami sudah menurunkan tim," ujarnya saat dikonfirmasi di Balai Kota Samarinda.
Suwarso menjelaskan, bahwa tinjauan atas peristiwa longsor tersebut merupakan tinjauan pihaknya kali keduanya. Setelah sebelumnya turut dilakukan tinjauan menindaklanjuti laporan dari warga.
"Sebelumnya memang ada laporan terkait keretakan dan air masuk di sekitar bangunan dan lokasi longsor. Nah, sekarang longsor terjadi turun ke jalan," tambahnya.
Akan hal tersebut, Suwarso menyatakan bahwa pihaknya telah langsung berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda guna dilakukannya penanganan lebih lanjut.
"Karena kami tidak memiliki alat berat, jadi tidak bisa melakukan penanganan. Tapi dari kajian analisis lapangan akan kami sampaikan ke PUPR," kata Suwarso.
"Tindakan utama sebenarnya pembersihan, karena itu juga jalur alternatif, sewaktu-waktu Jalan AWS tergenang banjir dalam, warga Samarinda sebagian besar lewat Jalan Dayak Modang," urainya.
Untuk diketahui, bahwa longsor yang terjadi tak hanya menutupi Jalan Dayak Modang yang merupakan akses vital bagi warga setempat. Kendati Posyandu Kasih Ibu dan Thulip yang berada di RT 18 juga ikut terdampak dari pristiwa tersebut.
Menanggapi hal itu, Suwarso menegaskan bahwa Posyandu tersebut sudah tak bisa dioperasikan kembali.
"Posyandu di atas tidak bisa digunakan lagi. Karena rawan keamanan melihat kondisinya. Kami sudah ada membuat pembatasan sebagai penanganan sementara, agar tidak ada aktivitas di lokasi tersebut," imbuhnya.
Terpisah, salah satu warga RT 18, Fadli mengatakan bahwa area tersebut sudah rawan longsor sejak sebelumnya.
Ia menuturkan, salah satu kegiatan warga sekitar adalah pelayanan Posyandu bulanan yang dilaksanakan di lokasi gedung terdampak kejadian longsor.
"Terkahir kegiatan Posyandu bulan kemarin, harapnnya ya agar bisa cepat diperbaiki," ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah. (*)