Kerja Bakti di Simpangan Sempaja, Rusmadi Harap Warga Terlibat Aktif Bersihkan Drainase
Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 27 Maret 2021 | 1.034 views
Samarinda, Presisi.co – Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi memimpin kerja bakti di simpangan Sempaja, Sabtu 27 Maret 2021. Ini merupakan realisasi program percepatan 100 hari kerja Andi Harun-Rusmadi.
Kerja bakti dikatakan Rusmadi berjalan di dua titik sekaligus yang menjadi penyebab banjir. Yakni di simpangan Sempaja dan di Jalan DI Pandjaitan.
"Di Sempaja persoalannya sedimentasi, dan bottle neck. Jadi siapapun konsultan dan wali kotanya, kalau tidak dibantu warga tidak mungkin masalah ini selesai," ungkapnya kepada awak media.
Rusmadi banyak menyoroti kayu penutup drainase dan parit yang tak memiliki manhole cover atau lempeng besi penutup got. Ini menghambat saat melakukan perawatan drainase. Makanya ia meminta RT dan lurah untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada warga.
"Apa saja yang menghambat jalannya air akan kita angkat. Kita selesaikan agar saluran air lancar," paparnya.
Rusmadi menyatakan, peran pemkot dalam penuntasan masalah banjir akan terus berlanjut. Namun karena persoalan banjir berada di banyak titik, jadi dalam program 100 hari kerja ini ia memprioritaskan simpangan Sempaja dan Jalan DI Pandjaitan.
"Kuncinya Bebaya (gotong royong). Jadi tak bisa warga terus menerus menuntut pemkot, kalau warganya tak membantu. RT tak membantu, ya sampai kapanpun persoalan banjir tak bisa selesai," lugasnya.
Ketua RT 8 Sempaja Barat Edi Purwoyuono mengaku senang dengan dilakukannya kerja bakti ini. Dosen Universitas Widya Gama Mahakam ini berharap, kerja bakti berguna supaya banjir tidak terlalu lama menggenang di Sempaja kala curah hujan tinggi.
"Tak masalah tiga bulan sekali kerja bakti seperti ini. Sekalian silaturahmi," ungkapnya.
Warga yang tinggal di Perumahaan Kayu Manis ini mengaku bersemangat berangkat dari rumah meski jaraknya terbilang agak jauh. Sebab dirinya ikut kena dampak ketika air menggenangi simpangan Sempaja.
"Meski rumah kami jauh dari jalanan raya, bukan berarti tidak peduli. Ini bentuk dari partisipasi dari sesama RT," pungkas lelaki yang bekerja di Pengadilan Negeri Samarinda itu. (*)