search

Advetorial

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar Tauhid Afrilian NoorPandemi Pemkab KukarWisata KukarDiskominfo KukarPulau Kumala TenggarongPokdarwis Kukar

Selama Pandemi, Destinasi Wisata Kukar Tarik Minat Wisatawan

Penulis: Rofi
Jumat, 20 November 2020 | 1.051 views
Selama Pandemi, Destinasi Wisata Kukar Tarik Minat Wisatawan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Thauhid Afrilian Noor.

Kukar, Presisi.co - Selama Pandemi Covid-19, sektor pariwisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami peningkatan. Fakta itu diukur dari meningkatnya jumlah kunjungan domestik maupun mancanegara.

Dikatakan Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Tauhid Afrilian Noor, sejak Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berstatus Pandemi, Pemkab Kukar langsung memberlakukan pembatasan tempat wisata. Namun yang ditutup hanya tempat wisata yang dikelola oleh Pemkab sendiri. Sementara yang dikelola swasta atau Pokdarwis diberi kelonggaran.

“Selama pandemi, objek wisata pemerintah praktis hanya buka pada bulan Januari dan Februari, dan pada Maret telah ditutup hingga masa relaksasi pertama di bulan Juli, namun setelah itu tutup lagi sampai sekarang," ujarnya.

Diluar dugaan, kata dia, justru pariwisata milik swasta ini banyak diminati oleh masyarakat. Alasannya, mungkin karena kondisi masyarakat yang sudah jenuh terlalu lama berdiam diri di rumah selama Covid-19 mewabah.

"Saat ini banyak bermunculan tempat wisata baru di wilayah Kukar yang dikembangkan oleh Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) dan kami tetap mengingatkan kepada pengelola untuk mematuhi protokol kesehatan," jelasnya

Saat ini, lanjut dia, kunjungan wisatawan domestik maupun mancangara turun hingga 80 persen di Kukar. Hal itu sempat membuat khawatir, lantaran tidak ada pemasukan daerah dari sektor pariwisata semisal di Pulau Kumala.

Meski demikian, pihaknya masih memberikan kebijakan kepada tempat wisata milik swasta untuk tetap membuka destinasinya. Syaratnya,  harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan membatasi kunjungan hanya 30 persen pengunjung.

"Kebijakan ini dilakukan supaya sektor yang berkaitan dengan pariwisata seperti UMKM tidak mati. Kita berharap roda perekonomian masyarakat masih bisa berjalan disaat kondisi sulit akibat pandemi," pungkasnya.

Editor : Oktavianus