Warkop Pelabuhan Ko Abun, Tempat Ngopi Lintas Generasi.
Penulis: Andi Desky Randy Pranata
Minggu, 01 September 2019 | 3.416 views
Presisi.co - Tanpa suara mesin espresso dan tanpa manual brew yang dipajang disamping beberapa jenis biji kopi. Bukan berarti Warung Kopi Pelabuhan atau lebih dikenal Warkop Ko Abun, tenggelam di padatnya coffee shop masa kini.
Nuansa khas ruko lawas, obrolan produktif hingga canda gurau, ditambah aroma dan cita rasa kopi yang kaya. Membuat warung kopi ini tak pernah sepi dari pecandu kafein kota Tepian, Samarinda.
Cita rasa yang ada, datang dari biji kopi robusta asal malang, kualitas terjaga karena biji kopi di sangrai sendiri. “sempat ngambil beans dari Samarinda cuma kurang cocok , selain itu kita sangrai sendiri buat jaga kualitas”, ujar Iwan Rustan yang akrab disapa Ko Abun.
Foto : Berdiri sejak Tahun 1970-an, Kopi Abun Terus Bertahan di Tengah Eksistensi Bisnis Coffee Shop.
Hal ini lah yang menjadi resep sederhana warung kopi abun bisa bertahan hingga sekarang, diusia lebih setengah abad, tiga generasi sejak tahun 1970-an. Tak heran pelanggan yang datang berasal dari berbagai kalangan dan usia.
Dari pejabat, politisi, hingga millenial indie. “Saya tidak muluk muluk mas, warkop ini tetap ada sampai ke penerus (anak) saya nanti jadi harapan”, ungkap ko Abun saat ditanya apa target kedepannya.
Bagi yang kurang suka kopi, masih dapat menikmati suasana klasik di warkop ko Abun yang bertempat di jalan pelabuhan Samarinda. Ada menu lain seperti teh, susu, dan makanan ringan roti bakar srikaya, roti telur, dan telur setengah matang. Semua menu dimulai dari harga Rp. 5.000 hingga Rp. 15.000 saja.
Kalian yang ingin berkunjung, pastikan tak datang malam, pasalnya warkop ini hanya buka dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore.