Cuaca Akhir Tahun Tak Menentu, Dokter Tim Borneo FC Imbau Warga Jaga Pola Makan dan Aktivitas Fisik
Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Dokter tim Borneo FC Samarinda, Muchammad Arfada Awaly.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Perubahan cuaca yang tidak menentu di Kota Samarinda belakangan ini perlu disikapi dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Dokter tim Borneo FC Samarinda, Muchammad Arfada Awaly, mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan, asupan nutrisi, serta aktivitas fisik sehari-hari.
Menurut Arfada Alawy, salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan isi piring setiap kali makan. Ia menilai kebiasaan sebagian masyarakat yang hanya mengonsumsi nasi dan satu jenis lauk berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral.
“Kalau makan hanya nasi dan satu lauk saja, pasti ada mineral atau vitamin yang dibutuhkan tubuh menjadi kurang. Di cuaca seperti sekarang ini, sebaiknya isi piring dilengkapi, ada buah dan sayurnya,” ungkapnya, Jumat 26 Desember 2025.
Ia menyarankan agar masyarakat tidak memilih-milih makanan hanya berdasarkan selera. Semakin beragam jenis makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap pula asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
“Semakin banyak komponen yang dimakan, maka semakin memungkinkan kebutuhan vitamin dan mineral itu terpenuhi. Jadi sebenarnya tidak perlu tambahan suplemen jika pola makannya sudah baik,” jelasnya.
Meski demikian, Arfada menyebut konsumsi vitamin tambahan atau multivitamin tetap boleh dilakukan sebagai langkah antisipasi, terutama di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Selain itu, ia juga mengingatkan adanya beberapa pantangan dalam pola makan sehari-hari, seperti menghindari makanan dengan rasa yang terlalu ekstrem.
“Hindari makanan yang terlalu pedas, terlalu asin, terlalu panas, atau terlalu dingin. Tubuh manusia sebenarnya sudah punya sistem kompensasi sendiri, tapi kalau terus-menerus diberi ‘cobaan’, tubuh akan bereaksi atau protes,” katanya.
Terkait aktivitas fisik, Arfada menegaskan bahwa olahraga tetap penting dilakukan oleh masyarakat umum, meski sudah memiliki pekerjaan yang menguras tenaga.
“Aktivitas fisik karena pekerjaan itu berbeda dengan olahraga untuk kesehatan. Tetap perlu disempatkan olahraga, walaupun hanya 5 sampai 10 menit sehari, seperti jalan cepat atau jogging ringan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebiasaan olahraga ringan yang dilakukan secara rutin diyakini sudah cukup membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan daya tahan, terutama di tengah kondisi cuaca yang mudah memicu gangguan kesehatan. (*)