search

Daerah

Pasar Pagi SamarindaPemkot SamarindaAndi Harun

Pemkot Samarinda Pastikan Sirkulasi Udara di Pasar Pagi Sudah Baik, Akhir Tahun Siap Dibuka

Penulis: Muhammad Riduan
7 jam yang lalu | 0 views
Pemkot Samarinda Pastikan Sirkulasi Udara di Pasar Pagi Sudah Baik, Akhir Tahun Siap Dibuka
Situasi terkini di Pasar Pagi Samarinda. (Muhammad Riduan/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menargetkan pembangunan Pasar Pagi dapat rampung dan mulai ditempati pedagang pada akhir tahun 2025. Progres pembangunan kini memasuki tahap finalisasi bagian dalam gedung, termasuk penataan petak-petak lapak pedagang.

Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy mengatakan pihaknya optimistis penyelesaian proyek bisa sesuai target.

“Kalau tahun ini optimis, sangat optimis. Sekitar November sudah bisa dipindahkan. Intinya, tahun ini harus pindah,” tegas Marnabas, saat diwawancarai Senin 8 September 2025.

Menurutnya, Pemkot Samarinda ingin memastikan gedung benar-benar siap sebelum ditempati, sehingga saat serah terima tidak ada lagi kekurangan di tahap finishing.

"Tinggal di dalamnya petak-petaknya lagi di finalisasi. Itu yang kita cek semua nanti sehingga betul-betul bisa berjalan lah," tegasnya.

Selain itu, proses sosialisasi kepada pedagang juga masih berjalan. Nantinya, pedagang yang kini menempati Segiri Grosir Samarinda (SGS) sebagai tempat pindahan sementara adanya pembanguan Pasar Pagi, mereka akan segera dipindahkan begitu pembangunan rampung.

“Sekarang sudah ada penomoran sesuai klaster. Lantai bawah untuk parkiran, lantai dua untuk pedagang basah seperti ayam, ikan, sayuran, dan buah. Lantai tiga aksesoris, lantai empat emas dan aksesoris, sementara lantai lima hingga tujuh untuk grosir,” jelasnya.

Marnabas menambahkan, Pasar Pagi Samarinda ini nantinya akan menggunakan sistem pembayaran digital melalui QRIS, dengan tarif retribusi harian tetap Rp4.000 sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda).

Pengelolaan pasar pun akan dilakukan secara profesional dengan melibatkan pihak ketiga untuk kebersihan, keamanan, dan perawatan. Namun, gedung tidak akan menggunakan pendingin udara (AC) guna menekan biaya operasional.

“Waktu itu Pak Wali (Andi Harun) sempat minta ahli menghitung sirkulasi udara. Hasilnya, sirkulasi udara sudah cukup baik, sehingga tidak perlu AC,” ujarnya.

Pemkot Samarinda memastikan pembangunan pasar terus dipantau secara langsung, bahkan dengan inspeksi mendadak (sidak), agar kualitas bangunan terjaga.

“Kalau dijadwalkan biasanya sudah dibereskan dulu. Jadi kita lebih suka mendadak, supaya bisa tahu kondisi sebenarnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi