ASN Kaltim Didorong Tingkatkan Kompetensi Melalui Lewat Digitalisasi
Penulis: Akmal Fadhil
4 jam yang lalu | 0 views
Sekda Kaltim, Sri Wahyuni saat hadiri rapat koordinasi BPSDM. (Istimewa)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui strategi pembelajaran terintegrasi berbasis digital.
Hal ini menjadi fokus dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim Kamis 26 Juni 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi ASN dalam menghadapi tantangan birokrasi modern yang semakin kompleks.
Ia menyebut pemanfaatan teknologi digital seperti pelatihan daring dan ceramah dari pakar sebagai langkah strategis untuk membekali ASN menghadapi dinamika pekerjaan.
“Ilmu dari ceramah daring mungkin tidak langsung digunakan, tapi akan menjadi rekaman bawah sadar. Saat dibutuhkan, pengetahuan itu bisa muncul sebagai solusi,” kata Sri Wahyuni dalam sambutannya.
Sri Wahyuni juga mengungkapkan bahwa BPSDM Kaltim telah memiliki aplikasi khusus untuk memetakan potensi dan kompetensi ASN.
Aplikasi ini diharapkan mampu menyelaraskan kebutuhan individu dengan arah pengembangan organisasi.
Namun, ia menyayangkan masih banyak perangkat daerah yang belum memanfaatkan sistem ini secara optimal.
“Pemetaan kompetensi ini penting agar pengembangan ASN bisa lebih tepat sasaran. Sayangnya, banyak perangkat daerah belum mengisi data di aplikasi tersebut,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sri Wahyuni turut menekankan pentingnya komitmen anggaran untuk pengembangan SDM.
Sesuai dengan ketentuan mandatory spending, minimal 0,34% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus dialokasikan untuk pendidikan dan pelatihan ASN.
“Tanpa SDM yang kompeten, tata kelola tidak akan berjalan baik. Kita butuh ASN yang adaptif terhadap regulasi dan tantangan global,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pengembangan kompetensi tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga berkaitan langsung dengan karir dan kesiapan pribadi ASN menghadapi berbagai situasi.
“Kalau ASN rutin memenuhi jam pelajaran, maka saat menghadapi masalah, mereka punya referensi yang bisa digunakan. Itulah pentingnya pembelajaran berkelanjutan,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan mampu mendorong percepatan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas SDM, sehingga ASN Kaltim semakin profesional, berintegritas, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.