search

Advetorial

DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry Ibu Kota Nusantara IKN Ketahanan Pangan Sistem Pangan Nasional Pembangunan IKN Pangan Kalimantan Timur Distribusi Pangan Lumbung Pangan Modern Otorita IKN Sinergi Pemerintah Daerah Petani dan Nelayan Kaltim Inflasi Pangan Infrastruktur dan Pangan

Sarkowi: IKN Butuh Sistem Pangan Tangguh, Bukan Sekadar Infrastruktur

Penulis: Akmal Fadhil
Jumat, 16 Mei 2025 | 13 views
Sarkowi: IKN Butuh Sistem Pangan Tangguh, Bukan Sekadar Infrastruktur
Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sarkowi V. Zary.

Samarinda, Presisi.co– DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk memperkuat sistem ketahanan pangan jelang lonjakan kebutuhan akibat pembangunan IKN.

Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menegaskan bahwa kebutuhan pangan di kawasan IKN dan daerah penyangganya dipastikan meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi.

“Ini bukan soal masa depan jauh, tapi sudah mulai terasa sekarang. Pemerintah harus pastikan ketersediaan dan distribusi pangan berjalan lancar,” ujarnya, Jumat 16 Mei 2025.

Sarkowi mengingatkan bahwa tanpa strategi terpadu, lonjakan kebutuhan pangan bisa memicu inflasi hingga kelangkaan. Ia menekankan perlunya peta jalan pangan yang disusun bersama, melibatkan pemerintah pusat, Otorita IKN, dan pemda setempat.

“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada sinergi, mulai dari produksi, distribusi, hingga manajemen cadangan pangan,” kata politisi Partai Golkar itu.

Ia juga meminta pemerintah daerah mulai membangun cadangan pangan dan memperkuat kelembagaan petani serta nelayan sebagai garda depan menghadapi potensi krisis global.

Sarkowi menilai Kalimantan Timur memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Namun, selama ini kekuatan tersebut belum terintegrasi secara maksimal dalam sistem logistik pangan regional.

“Setiap daerah punya keunggulan. Tinggal bagaimana kita satukan kekuatan itu dalam satu sistem pangan yang menyokong IKN,” ucapnya.

Menurutnya, menjadikan IKN sebagai simbol negara tidak cukup hanya dengan gedung megah. Ia menekankan, ketahanan pangan juga harus menjadi simbol kemandirian dan keberlanjutan.

“Jangan sampai ibu kota negara baru justru tergantung dari luar. Sudah saatnya Kaltim menunjukkan diri sebagai lumbung pangan modern,” pungkasnya. (*)