search

Advetorial

DPRD Kaltim H Baba Komisi IV DPRD Swasembada Pangan Infrastruktur Irigasi Bendung Gerak Telake Pertanian Kaltim Produksi Gabah Penajam Paser Utara Asta Cita Kedaulatan Pangan Proyek Strategis Nasional Air Irigasi Ketahanan Pangan Embung dan Jalan Tani

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim: Swasembada Pangan Butuh Dukungan Infrastruktur Pengairan

Penulis: Akmal Fadhil
Jumat, 09 Mei 2025 | 15 views
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim: Swasembada Pangan Butuh Dukungan Infrastruktur Pengairan
Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H Baba.

Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H Baba, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di wilayah Kaltim. Menurutnya, kehadiran langsung pihak Kementerian Pertanian menjadi sinyal positif atas keseriusan pusat dalam mewujudkan kedaulatan pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden.

“Kaltim harus bangga karena mendapat perhatian langsung dari Kementerian Pertanian. Ini bukti bahwa pemerintah pusat serius mendukung swasembada pangan,” ujar Baba Jumat 9 Mei 2025.

Meski demikian, Baba mengingatkan bahwa produksi pertanian, khususnya gabah, masih memiliki banyak tantangan di lapangan.

Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), misalnya, produksi gabah tercatat mencapai 4.429 ton dari lahan seluas 5.898 hektare.

Namun potensi tersebut dinilai belum optimal karena masih terganjal persoalan infrastruktur dasar, terutama irigasi.

Ia menyoroti kembali pentingnya pembangunan Bendung Gerak Telake, sebuah proyek yang sebelumnya sempat masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), namun kemudian dibatalkan.

Menurutnya, proyek tersebut dapat menjadi kunci pengembangan pertanian modern dan berkelanjutan di Kaltim.

“Kalau kita ingin hasil pertanian naik dan stabil sepanjang tahun, kita butuh sistem irigasi yang kuat. Bendung Gerak Telake seharusnya bisa menjawab itu, bukan justru dihentikan,” tegas Baba.

Ia menyayangkan tidak adanya kelanjutan konkret dari proyek bendungan tersebut, padahal manfaatnya tidak hanya bagi sektor pertanian, tapi juga penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan selatan Kaltim.

Baba juga menekankan bahwa peningkatan produksi pertanian tidak bisa hanya bergantung pada benih dan pupuk, tetapi harus diikuti oleh infrastruktur penunjang, seperti jalan tani, embung, dan sistem pengairan yang terintegrasi.

“Kalau air tidak tersedia saat dibutuhkan petani, bagaimana mereka bisa panen maksimal? Harus ada solusi permanen, bukan hanya program jangka pendek,” ucapnya. (*)