search

Advetorial

Ananda Emira MoeisKolam RetensiBanjir di SamarindaDPRD Kaltim

Ananda Emira Moeis Ingin Samarinda Buat Kolam Retensi

Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 151 views
Ananda Emira Moeis Ingin Samarinda Buat Kolam Retensi
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Upaya Pemerintah Kota Samarinda dalam menangani persoalan banjir melalui pembangunan kolam retensi mendapat dukungan dari DPRD Kalimantan Timur. 

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan inisiatif positif dan perlu mendapat perhatian serius, termasuk dari sisi penganggaran.

Menurutnya, keberadaan kolam retensi sangat penting dalam menampung luapan air saat curah hujan tinggi, sehingga dapat mengurangi potensi banjir di kawasan padat penduduk.

“Kolam retensi bisa menjadi solusi konkret. Kapasitasnya yang besar memungkinkan untuk menampung air berlebih. Ini penting karena banjir di Samarinda adalah persoalan tahunan,” ujar Nanda pada Rabu, 28 Mei 2025.

Ia juga mendorong Pemkot Samarinda untuk segera menyusun blue print atau peta jalan pengendalian air secara komprehensif, agar upaya penanganan banjir berjalan terarah dan berkelanjutan.

“Ini kan soal siklus. Kita tahu setiap musim hujan air naik. Maka, perencanaan jangka panjang sangat diperlukan agar penanganannya tidak bersifat reaktif saja,” tambahnya.

Dari sisi kelembagaan, DPRD Kaltim menyatakan akan memberi perhatian khusus terhadap penganggaran program-program pengendalian banjir, termasuk pengadaan kolam retensi maupun infrastruktur drainase lainnya.

“Kita pasti akan memperhatikan dari sisi keuangan. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas dan harus menjadi prioritas,” tegas Nanda.

Sebagaimana diketahui, banjir masih menjadi persoalan klasik di Kota Samarinda, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. 

Sejumlah kawasan langganan banjir di pusat kota kerap terendam, mengganggu aktivitas warga dan merusak infrastruktur.

Pemkot Samarinda sendiri telah menggagas beberapa solusi teknis, salah satunya pembangunan kolam retensi di kawasan rawan banjir. 

“Program ini diharapkan menjadi penopang utama dalam pengendalian air secara menyeluruh,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi