Pemasangan Fender Jembatan Mahakam I Dijanjikan Rampung Akhir Tahun 2025
Penulis: Akmal Fadhil
1 hari yang lalu | 105 views
Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait janji pemasangan Fender Jembatan Mahakam I yang berlangsung di Gedung E, Sekretariat DPRD Kaltim pada Rabu, 16 April 2025,
Samarinda, Presisi.co — DPRD Kalimantan Timur menagih kepastian pemasangan fender Jembatan Mahakam I yang sempat ditabrak oleh kapal milik PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra (PMTS) pada 16 Februari 2025 lalu.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menyebut kekhawatiran masyarakat mulai meningkat, mengingat Jembatan Mahakam I masih beroperasi tanpa pelindung. Itu diungkapkan saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di Gedung E, Sekretariat DPRD Kaltim pada Rabu, 16 April 2025.
RDP yang menghadirkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Dinas PUPR-Pera Kaltim, KSOP Samarinda, dan Pelindo Samarinda ini menjadi momentum untuk memastikan kapan fender jembatan bisa dipasang kembali.
“Tanpa fender, masyarakat masih was-was melintas. Harus ada kepastian kapan fender terpasang kembali,” ungkap Sabaruddin.
Ia menegaskan, insiden penabrakan ini belum dapat dipastikan dampaknya terhadap kekuatan struktur jembatan. Namun, pihaknya mengingatkan agar semua pihak belajar dari tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara pada 2012 lalu.
“Kita perlu antisipasi, apalagi Kaltim pernah punya tragedi di 2012 silam. Kita tidak mau hal serupa kembali terjadi,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menyebut pemasangan fender tidak bisa dilakukan terburu-buru. Saat ini pihak PMTS tengah melakukan kajian teknis, termasuk mengukur kedalaman Sungai Mahakam.
“Pihak mereka sudah koordinasi dan menyusun kajian. Pengukuran kedalaman sungai menunjukkan 22 meter, tapi titik tanah kerasnya belum ditemukan,” jelas Hendro.
Ia mengatakan, idealnya pemasangan fender harus menyentuh titik tanah keras di kedalaman sekitar 50 meter agar pondasi aman dan tidak terganggu pergeseran tanah.
“Kalau dipaksa, fender bisa tergeser. Jadi harus ketemu dulu titik tanah kerasnya,” imbuhnya.
Dalam RDP itu, disampaikan pula hasil pengujian dari konsultan independen yang direkrut PMTS. Hasilnya, pemasangan fender diproyeksikan rampung pada Desember 2025.
Dari data yang dihimpun, anggaran pemasangan fender Jembatan Mahakam I diperkirakan sebesar Rp35 miliar. Bahkan, biaya tersebut berpotensi membengkak tergantung hasil kajian di lapangan.
“Kalau ternyata lebih mahal, itu jadi tanggung jawab pihak penabrak. Komitmen mereka sudah kami kunci,” ujar Hendro.
Diketahui, pasca insiden, BBPJN sempat menawarkan opsi kepada PMTS untuk membangun fender sendiri atau menyerahkan dana kepada BBPJN sesuai kesepakatan. PMTS akhirnya memutuskan menangani sendiri pemasangan fender tersebut.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi, menyatakan pihaknya telah menambah dua kapal tunda untuk mengatur keluar-masuk kapal di bawah Jembatan Mahakam I selama fender belum terpasang.
“Ada dua kapal tunda yang beroperasi setiap hari,” tegas Mursidi.
Kepala PUPR-Pera Kaltim, AM Fitra Firnanda, juga menambahkan bahwa pilar ketiga Jembatan Mahakam I memiliki kapasitas menahan beban benturan hingga 3.800 kilonewton (kN) dengan kecepatan maksimal kapal lima knot.
“Kecepatan arus sungai saat banjir di hilir mencapai 3,87 knot, sementara di hulu 2,18 knot. Saat kecepatan arus maksimal, beban yang bisa ditahan sekitar 981 kN, atau setara 100 tonase bobot mati kapal,” terangnya.
Ia menyarankan agar kecepatan kapal yang melintas di bawah jembatan hanya sekitar 0,5 knot. Dengan kecepatan itu, pilar masih mampu menahan benturan kapal seberat 15.000 Deadweight Tonnage (DWT).
“Kalau lebih dari itu, pasti ada risiko kerusakan,” ujarnya. (*)