Prihatin dengan Kekerasan Pelajar, Begini Saran Shemmy Permata Sari
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jumat, 15 November 2024 | 0 views
Presisi.co - Anggota DPRD Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, menyoroti maraknya kekerasan di kalangan pelajar yang belakangan menjadi sorotan publik. Menurut Shemmy, persoalan ini tidak hanya terkait hukum, tetapi juga mencerminkan lemahnya pendidikan moral, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
“Pendidikan moral yang kuat di rumah adalah fondasi bagi perilaku anak. Jika pendidikan karakter sudah tertanam dengan baik di rumah, anak akan lebih mampu menjaga sikap di luar keluarga,” ujar Shemmy saat diwawancarai, beberapa waktu lalu.
Shemmy menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak sejak dini. Menurutnya, keluarga merupakan tempat pertama di mana nilai-nilai dasar seperti sopan santun, empati, dan penghormatan terhadap sesama harus diajarkan dan dicontohkan.
“Keluarga harus menjadi ruang utama untuk membangun fondasi moral yang kuat. Ketika anak memiliki karakter yang baik, risiko mereka terlibat dalam kekerasan akan jauh lebih kecil,” jelasnya.
Selain keluarga, Shemmy juga menyoroti tanggung jawab sekolah sebagai lingkungan kedua bagi anak. Ia menyebut bahwa guru tidak hanya bertugas mengajar ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan dalam mengajarkan nilai-nilai moral.
“Guru harus melampaui peran sebagai pengajar. Mereka perlu menanamkan nilai-nilai karakter seperti menghormati orang lain dan memahami dampak buruk dari tindakan kekerasan,” tambahnya.
Minimnya Pemahaman Hukum Shemmy juga prihatin terhadap rendahnya pemahaman siswa tentang konsekuensi hukum dari tindakan kekerasan. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu faktor utama yang memicu maraknya kekerasan di kalangan pelajar.
“Banyak siswa yang tidak sadar bahwa kekerasan dapat berujung pada masalah hukum serius. Edukasi tentang ini harus menjadi perhatian utama,” tegasnya.
Sebagai solusi, Shemmy mendorong sekolah untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas dalam kurikulum. Ia juga menyerukan kolaborasi antara orang tua, guru, dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa.
“Kekerasan pelajar bukan hanya masalah sekolah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Kolaborasi adalah kunci untuk memastikan anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang baik,” pungkas Shemmy.
Dengan upaya bersama, Shemmy berharap masalah kekerasan di kalangan pelajar dapat diminimalisir dan generasi muda Kaltim dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan mendukung. (*)