Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Sabtu, 09 November 2024 | 285 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kutai Kartanegara, Betaria Magdalena memaparkan program andalan yang dikenal sebagai “Lima Program Mantap” dalam acara Pendidikan Dasar Kepartaian di Kutai Kartanegara pada Sabtu, 9 November 2024.
Program ini terdiri dari lima pilar yang menjadi fokus partai dalam memperkuat struktur, ideologi, serta aksi nyata untuk masyarakat.
Acara pendidikan kader ini diorganisir oleh Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) khusus PDI Perjuangan. Materi diberikan oleh kader yang berpengalaman, termasuk mereka yang telah mengikuti pelatihan bertaraf internasional.
Betaria menjelaskan, pilar pertama adalah "Mantap Ideologi". Menurutnya, seluruh kader PDI Perjuangan berpegang pada ideologi Pancasila 1 Juni, yang mencakup nilai-nilai dasar kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Ideologi Pancasila ini sudah lengkap dan menyeluruh, mencakup semua kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Pilar kedua adalah "Mantap Organisasi". Betaria menyatakan, organisasi yang kuat, sangat penting agar seluruh program dapat berjalan dengan baik.
“Kami berharap, ke depannya semakin bagus semakin pro kepada masyarakat. Sehingga Partai PDI-Perjuangan akan makin besar,” katanya.
Selanjutnya, "Mantap Kader" menjadi pilar ketiga, yang menekankan pentingnya pendidikan kepartaian bagi seluruh anggota, mulai dari tingkat ranting hingga DPC. Pendidikan ini, menurut Betaria, bertujuan agar setiap kader memahami batas-batas serta aturan Partai PDI-Perjuangan.
“Tanpa kader yang mantap, organisasi juga tidak akan besar. Pendidikan dasar ini memberikan pemahaman mendalam tentang perjuangan partai,” jelasnya.
Pilar keempat adalah "Mantap Program Kerja". Betaria menjelaskan bahwa program kerja yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat menjadi prioritas partai.
“Kalau semua sudah mantap dari ideologi, organisasi, hingga kader, tetapi programnya tidak menyentuh masyarakat, itu belum cukup,” tambahnya.
Pilar terakhir adalah "Mantap Sumber Daya Manusia". Pendidikan kader, menurut Betaria, menjadi kunci peningkatan kualitas SDM agar kader lebih paham dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.
"Kita melakukan pendidikan kader supaya mereka lebih pintar, lebih paham, dan lebih peka terhadap program-program kerja nyata di lapangan," tutupnya. (*)