Warga Sengkotek Butuh Bantuan Pasca Kebakaran Hebat
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Rabu, 10 Juli 2024 | 524 views
Samarinda, Presisi.co - Puing-puing hitam bertebaran di Jalan Cipto Mangunkusumo, Gang Harapan, RT 20, Kelurahan Sengkotek. Pada Rabu (10/7/2024) dini hari, sekitar pukul 04.50 WITA, kebakaran hebat menghanguskan pemukiman dan tempat usaha warga di kawasan itu.
Puji, perwakilan warga Kelurahan Sengkotek, menyampaikan kondisi memprihatinkan yang dialami warga.
"Saat ini yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat itu makanan dan pakaian," ujar Puji.
Warga yang menjadi korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan logistik dan tempat tinggal sementara. Saat ini, Puji bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) sedang berupaya memenuhi kebutuhan mendesak para korban.
"Kami sudah menyediakan beberapa makanan dan minuman, seperti air mineral, makanan cepat saji, mie instan, dan roti. Ini akan dibagikan kepada para korban," tambahnya.
Bantuan juga datang dari dermawan seperti MM. Iwan (toko ritel) dan perusahaan Saraya yang menyumbang kebutuhan pokok.
Namun, upaya mendirikan dapur umum terkendala kondisi warga yang masih trauma dan tidak menetap.
"Untuk dapur umum harus ada relawan yang stay. Tapi, data kami menunjukkan bahwa para korban ini penghuni tak tetap atau penyewa. Kami siapkan alatnya untuk dapur mandiri, jadi kalau mau masak, menunya ada di situ," jelas relawan Tagana, Rusdianur.
Kebakaran yang terjadi subuh tadi juga menimbulkan konflik di antara para korban. Beberapa korban yang awalnya hanya meminta makanan, pakaian, dan tenda, kemudian mengungkapkan kebutuhan lain.
Habasiyah (44), salah satu korban kebakaran, menceritakan detik-detik kebakaran kepada Presisi.co.
"Saat sedang masak di rumah bawah, saya mendengar teriakan warga bahwa api berasal dari rumah kosong. Kami panik, hanya bisa menyelamatkan ijazah dan diri sendiri," katanya sambil menahan sedih.
Ibu tiga anak ini sekarang sangat membutuhkan bantuan makanan dan pakaian.
"Kami sangat bersyukur dengan bantuan sementara ini. Kami orang susah dan tidak punya keluarga, jadi bantuan ini sangat berarti," tambahnya.
Kebakaran ini melahap dua bangsalan dengan total 83 pintu yang dihuni oleh 81 kepala keluarga, atau sekitar 324 jiwa.
Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik dan masih dalam penyelidikan Polsek Samarinda Seberang. Bantuan dan dukungan dari pemerintah serta dinas terkait sangat diharapkan untuk membantu para korban kebakaran ini. (*)