search

Advetorial

DPRD SamarindaPerundungan

Antisipasi Perundungan di Sekolah, Deni Ingin Orang Tua dan Guru Terlibat  

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 31 Oktober 2023 | 81 views
Antisipasi Perundungan di Sekolah, Deni Ingin Orang Tua dan Guru Terlibat   
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar.

Samarinda, Presisi.co - Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mendesak agar sekolah intensif dalam melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap kasus bullying.

Deni menyampaikan pandangannya terkait isu ini pada Selasa (31/10/2023) dan mengingatkan pentingnya melibatkan media sosial (sosmed) sebagai sarana untuk mensosialisasikan bahaya bullying.

"Sekarang sudah banyak sosial media (sosmed) bisa melalui itu. Kita bikin slogan-slogan yang bisa membuat anak-anak kita sadar bahayanya bullying," ujar Deni.

Menurutnya, sosialisasi harus dilakukan secara konsisten di setiap sekolah, baik negeri maupun swasta, dan pada tingkat SD maupun SMP, karena kasus bullying masih terjadi di berbagai tingkatan pendidikan.

Deni menggambarkan bullying sebagai fenomena gunung es, di mana hanya sebagian kecil kasus yang terungkap. Ia menyoroti penggunaan ponsel oleh anak-anak sebagai media potensial untuk bullying, terutama melalui grup WhatsApp.

"Bahkan anak-anak sekarang kan sudah pegang HP, dan biasanya mereka punya grup WhatsApp. Di situ saja kita bisa melihat banyak bullying secara verbal," jelasnya.

Politisi Gerindra ini menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mencegah bullying, bahkan untuk hal-hal kecil. Ia memahami bahwa situasi kecil dapat menjadi pemicu tindakan lebih berbahaya.

Deni juga menyerukan perlunya campur tangan pemerintah dalam menangani kasus bullying di lingkungan sekolah. Menurutnya, penyelesaian harus dilakukan segera tanpa menunda, dan orang tua harus bekerja sama dengan sekolah untuk membentuk karakter positif anak-anak.

Ia juga menyoroti keberadaan tim anti-bullying yang telah diinstruksikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, dan berharap dapat mengurangi kasus bullying, menghindarkan terjadinya insiden serius, bahkan kematian pada pelajar. (*)

Editor: Redaksi