Sosialisasi Kebangsaan di Bontang, Anggota DPRD Kaltim Kaharuddin Jafar Minta Masyarakat Cegah Perpecahan di Tahun Politik
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 09 November 2023 | 457 views
Samarinda, Presisi.co - DPRD Kaltim turut mengimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga serta menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. Maka dari itu, para anggota DPRD Kaltim Sosialisasi ke masyarakat di beberapa daerah.
Anggota DPRD Kaltim Kaharuddin Ja'far turut Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) ke-5 di Hotel Bintang Sintuk, Jalan Urea, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (9/11/2023).
Dalam sosialisasi tersebut, pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Bontang itu turut menggandeng dua narasumber ahli di bidangnya. Yakni, Samsudin Banna sebagai mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bontang, serta Lettu Arh Yohanes Bay sebagai Pasiter dan Pasi Intel Kodim 0908/BTG.
Dalam sambutannya, Kaharuddin Ja'far menyampaikan, kegiatan sosialisasi wasbang merupakan tanggung jawab seluruh anggota DPRD Kaltim. Semua Legislator Karang Paci kembali ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk memberikan edukasi kepada masyarakat
“Sosialisasi ini akan terus berlanjut sampai delapan kali dengan menyasar seluruh elemen masyarakat,” ucap pria yang akrab disapa KJ tersebut.
Sosialisasi ini turut dihadiri ratusan warga Bontang. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan materi terkait empat konsensus kebangsaan.
Antara lain Pancasila sebagai dasar negara dan dasar ideologi negara, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Para narasumber sama-sama menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan perlu terus dipupuk setiap masyarakat agar menumbuhkan cinta terhadap tanah air, menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, mempertebal rasa kebanggan terhadap bangsa Indonesia, serta menjadi sarana persatuan.
Kesua narasumber juga mengingatkan, keberagaman suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia, dinilai akan mudah dipecah belah oleh pihak lain bila masyarakat tidak memahami hakikat dari empat konsensus kebangsaan tersebut.
"Apalagi saat ini, di Indonesia sudah memasuki tahun politik," kata Jafar.