Usaha Pemkab Dongkrak IDM Berbuah Manis, Kini Tak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal di Kukar
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 12 Oktober 2023 | 509 views
Tenggarong, Presisi.co - Usaha demi usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mendongkrak Indeks Desa Membangun (IDM) telah membuahkan hasil yang memuaskan. Per tahun 2023 ini, tidak ada satupun desa di Kukar yang tergolong dalam kategori Sangat Tertinggal.
Pencapaian ini tentunya diperoleh Pemkab Kukar setelah berbagai intervensi yang terus dilakukan demi mendorong kemajuan dan kemandirian tiap-tiap desa. Baik itu dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan hingga kesehatan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan pada tahun 2021, terdapat tujuh desa di Kukar yang termasuk dalam kategori Desa Sangat Tertinggal. Adapun 98 desa dikategorikan sebagai Desa Berkembang, 64 desa masuk dalam kategori Maju, dan 24 desa tergolong sebagai desa Mandiri.
Tiga tahun berselang, berdasarkan data dari DPMD Kukar, jumlah desa yang termasuk dalam kategori Berkembang berkurang menjadi 48 desa. Sebaliknya, terjadi peningkatan pada kategori Maju, dengan 69 desa masuk dalam kategori ini, dan desa Mandiri jumlahnya bertambah menjadi 76 desa.
“Sebelumnya ada tujuh desa yang tertinggal, dan tahun 2022 kita sudah tidak ada lagi desa tertinggal,” kata Arianto, Kamis (12/10/2023).
Lebih lanjut, Arianto mengatakan pertumbuhan IDM memang menjadi fokus kerja Pemkab Kukar dalam beberapa tahun terakhir ini. Terlebih, pertumbuhan IDM merupakan salah satu Program Dedikasi Kukar Idaman, yakni Kukar Bebaya. Hal ini menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) DPMD dalam mengentaskan desa tertinggal.
Setelah seluruh desa di Kukar dinyatakan tak ada lagi yang menyandang kategori Sangat Tertinggal, Arianto menyebut kini fokus pihaknya adalah mengupayakan desa berkembang menjadi maju dan mandiri.
Untuk mendongkrak penilaian IDM, DPMD Kukar juga akan menjalin kerja sama dengan Bankaltimtara untuk menyediakan fasilitas sarana dan prasarana perbankan di setiap desa. Sebab, sejumlah insentif desa disalurkan secara non tunai atau transfer.
Selain itu, DPMD juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam hal penyediaan fasilitas posyandu dan puskesmas pembantu (Pusban) di setiap desa, serta menambah bidan dan tenaga kesehatan (Nakes).
“Jadi desa berkembang, maju dan mandiri, Bupati dan Wabup memang merekomendasikan hasil survei IDM menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti tentang indeks ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan agar terus dikawal,” serunya
“Status IDM Kukar saat ini sudah maju di angka 0,776. Target kita maju di 2024 dengan angka 0,788 mendekati mandiri (0,8),” tutupnya. (Adv)