Gubernur Kaltim Isran Noor Targetkan Angka Miskin di Kaltim Turun Hingga 2 Persen
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 1.301 views
KONGBENG, Presisi.co - Kemiskinan masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi bangsa Indonesia, rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial politik kerap menjadi penyebab suburnya kemiskinan. Oleh sebab itu, penting untuk menggalakkan strategi pengentasan kemiskinan melalui sinergi program pemberdayaan masyarakat.
Hal ini telah tertuang dalam sasaran pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor saat melakukan Kunjungan kerja (Kunker) sekaligus silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Kongbeng, Muara Wahau dan Telen membeberkan, orang miskin di Kaltim jauh lebih baik daripada rata-rata yang secara nasional.
Ia mengungkapkan, angka kemiskinan di Kaltim mencapai 6,3 persen, jauh berbanding terbalik dengan nasional yang rata-ratanya mencapai diatas 10 persen.
“Kalimantan Timur hanya 6,3 persen, jauh lebih bagus. Tapi secara pribadi saya bersama pak wakil gubernur masih belum puas. Target turun hingga 2 persen,” ucapnya, pada acara Silaturahmi yang digelar di Lapangan SP 3, Kecamatan Kongbeng, Rabu (23/8/2023) malam.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan tersebut juga perlu dipertimbangkan.
“Mudah-mudahan gubernur selanjutnya bisa terus menurunkan (angka) kemiskinan dan dapat memuaskan masyarakat Kalimantan Timur, khususnya masyarakat yang ada di Wahau, Kongbeng dan Telen ini,” harapnya.
Lebih jauh, mantan Bupati Kutim periode 2014-2019 ini menyampaikan bahwa masyarakat yang ada di Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng dan Telen jauh lebih baik dari segi tingkat kemiskinan daripada rata-rata yang ada di Kaltim.
“Memang tadi perekonomiannya bagus, sistemnya bagus, makanya tadi saya bilang lebih kurang Rp.75 miliar transaksi yang terjadi dalam sehari di masyarakat. Tidak pernah ada terjadi di wilayah lain di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Perlu diketahui, acara ini turut dihadiri oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang, Anggota DPR RI Nanang Sulaiman, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, Staff Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Sulastin, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Kabag Umum Setkab Kutim Misbachul Choir, Kepala DPMDes Yuriansyah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tamu undangan lainnya.