Jelang Tahun Politik, Ananda Moeis Ingatkan Masyarakat Jangan Terbuat Money Politic
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 17 Juni 2023 | 298 views
Samarinda, Presisi.co – Dalam sebuah panggilan yang beresonansi dengan semangat partai, Anggota DPRD Kaltim dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menggugah semangat para kader untuk tetap menjunjung tinggi dedikasi kepada rakyat.
Di bawah panji Partai Wong Cilik, ia mengajak agar penerapan nyata dari semboyan tersebut adalah dengan terjun langsung ke tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan mencari solusi atas persoalan yang dihadapi. Semangat ini tak lain adalah hasil dari arahan yang diemban oleh Ananda Emira Moeis, yang langsung bersumber dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, saat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) beberapa waktu lalu.
"Arahan yang kami terima dalam Rakernas adalah agar kita semua hadir di tengah-tengah masyarakat. Bekerja tanpa henti, dengan membawa semangat untuk melayani dan mengabdi kepada mereka. Dengarkan suara mereka, pahami permasalahan yang mereka alami, dan berikan solusi yang konkret," ungkap Ananda Moeis.
Begitu pun menurut pandangan Ananda Emira Moeis, PDI Perjuangan dengan tulus merupakan wadah bagi para "wong cilik", atau masyarakat biasa, untuk memiliki suara dan pengaruh dalam pemerintahan Indonesia. Ia meyakini bahwa partai tersebut memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, termasuk di relung-relung masyarakat Kaltim.
Menilik putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) baru-baru ini, yang mempertahankan sistem Pemilihan Legislatif (Pileg) dalam format proporsional terbuka, Ananda Emira Moeis mengakui bahwa meskipun ada keputusan tersebut, sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati dan menerima keputusan apapun. Ia, sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi situasi apapun yang akan datang, baik dalam sistem terbuka maupun tertutup. Ia mengingatkan bahwa esensi utama adalah tetap berada di tengah masyarakat dan menyuarakan aspirasi mereka.
Sikap tegas juga ditunjukkan oleh Ananda Emira Moeis terkait rencana partainya untuk menghadapi Pileg dan Pilpres 2024. Ia menyatakan bahwa PDI Perjuangan akan terus mengedepankan kesejahteraan rakyat dan merangkul berbagai perasaan mereka, baik itu tawa maupun tangis.
"Sikap kami jelas: kami akan turun ke lapangan, mengikat hubungan emosional dengan masyarakat, dan merespons setiap keluhan mereka dengan tulus mencari solusi. Partai kami, PDI Perjuangan, siap menghadapi Pileg dan Pilpres 2024 dengan keyakinan dan semangat," tegas Ananda Emira Moeis.
Di tengah pembahasan mengenai sistem pemilu, Ananda Emira Moeis menegaskan bahwa fokus sebenarnya adalah pada potensi munculnya praktik money politik dalam sistem pemilu proporsional terbuka. Ia menyoroti bahwa tantangan besar mengemuka untuk memastikan bahwa permainan politik uang tidak mengotori Pemilu 2024 yang akan datang.
Dalam mengantisipasi risiko ini, Ananda Emira Moeis mengusulkan upaya keras dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sebagai langkah pencegahan. Ia percaya bahwa melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat membantu masyarakat menyadari dampak negatif dari keterlibatan dalam politik uang.
"Dorongan untuk selalu bergerak dan memberikan edukasi kepada masyarakat tak pernah henti dari kami. Jika masyarakat memahami bahwa hak suara mereka dalam pencoblosan lima tahunan adalah untuk masa depan pembangunan, maka praktik politik transaksional tidak akan mendominasi, bahkan mungkin bisa dihindari," tandas Ananda Emira Moeis. (*)