search

Advetorial

Stunting SamarindaPemkot SamarindaMengenal StuntingCiri Anak Stunting

Mengenal Stunting dan Dampaknya Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Penulis: Nelly Agustina
Jumat, 05 Mei 2023 | 586 views
Mengenal Stunting dan Dampaknya Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Samarinda (kiri), dr. Siti Nuriyatus Zahra (tutus) (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Siti Nuriyatus Zahra menjelaskan dampak anak ketika sampai pada tahapan stunting. 

Harapan hidup anak dengan stunting tergantung pada kondisinya karena perkembangan anak sudah dimulai saat 1000 hari kehidupan. 

"Perkembangan organ anak tergantung pada asupan gizi, lingkungan dan keadaan sosial ibu saat mengandung," ungkap Tutus sapaan akrabnya. 

Tutus menjelaskan bahwa ketika anak sudah dalam keadaan stunting hal tersebut merupakan kondisi final maka berakibat pada perkembangan otak anak. 

"Terlebih jika anak memiliki penyakit bawaan, karena kondisinya sangat rawan dan mudah tertular penyakit," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sampai hari ini, ketika sudah dalam kondisi stunting sangat beresiko mengalami penyakit degeneratif seperti jantung, hypertensi, diabetes dan lainnya karena kurangnya asupan gizi. 

"Terlebih pada perkembangan kognitif, mengingat terhambatnya pembentukan otak sudah sejak dalam kandungan," tambahnya. 

Tutus juga mengatakan bahwa ketika terdapat temuan stunting harus segera dibawa kerumah sakit agar dilakukan pemeriksaan merinci untuk anak hidup layak. 

"Jangan sampai dalam tahapan kondisi fatal," ungkapnya. 

Ia menjelaskan bahwa banyak temuan kasus stunting rata-rata tidak memiliki jaminan Badan Penyedia Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan, namun pemerintah memberikan bantuan untuk pemberian makanan tambahan. 

"Pemberian makanan Kondisi Medis Khusus (PKMK) belum di cover BPJS," ungkapnya. 

Tutus mengungkapkan bahwa paling efektif intervensi yang dilakukan adalah ketika dapat dideteksi dan di intervensi sebelum berumur 2 tahun, karena jika sudah pada tahap stunting intervensi sejauh apapun akan sulit berkembangn dengan baik. 

"Maka deteksi dini, intervensi saat kondisi gizi buruk atau underweight akan lebih mudah dibantu," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi