Kadis PUPR-Pera: Kaltim Masih Butuh Rp 3 T Untuk Mantapkan Jalan Provinsi
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 22 Agustus 2022 | 6.549 views
Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Provinsi Kaltim masih memiliki pekerjaan rumah untuk melengkapi fasilitas akses jalan yang memadai guna memperlancar aktivitas kegiatan masyarakat. Seperti halnya jalan provinsi menuju Kutai Timur (Kutim).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Provinsi Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menyebutkan, sampai pada Agustus 2022 ini jumlah meternya dari total dari 895 kilometer, posisi saat ini sudah 75 persen dalam kondisi mantab.
“Berarti, 75 persen dari 895 ya kurang lebih 600 kilometer. Artinya dalam kondisi baik mantap,” kata Fitra, Rabu (17/8/2022).
Sementara untuk jalan provinsi menuju Kutim yang dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat masih ada sekitar 200 kilometer. Utamanya ada disepanjang simpang Kaliorang sampai Berau.
“Itu daerah sana totalnya sendiri sekitar 400 kilometer. Itu dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Yang kondisi terbuka belum ter aspal masih ada sekitar 100 Kilometer,” sambung Fitra.
Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah sampai akhir masa jabatan Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yaitu 2023.
“Untuk kondisi jalan itu provinsi 7,8 persen, tetapi insha allah untuk akhir masa jabatan kita melebihi target mudahan bisa sampai 80 an. 2023, kita sedang mengejar sekarang,” tegas Fitra.
Menyinggung Kaltim belum merdeka secara fasilitas jalan memadai, Fitra tidak menghindarkan dan menuturkan jika itu karena antara panjang jalan dengan anggaran yang tersedia tidak seimbang.
Disebutkan Fitra, jumlah jalan nasional di Kaltim ada sepanjang 1.700 kilometer, jalan provinsi sepanjang 895 kilometer, jalan kabupaten/kota jika digabung semuanya ada sekitar 8.000 kilometer. Belum termasuk jalan nonstatus.
“Untuk jalan nasional saya tidak berikan komentar. Namun untuk jalan provinsi kami butuh anggaran sekitar Rp 3 Triliun lebih untuk mantapkan sekitar 90 persen,” kata Fitra.
“Spek jalan yang menjadi masalah tahunan dan sering terjadi penambalan jalan itu dipengaruhi dari anggaran. Tetapi setiap perbaikan jalan langsung semuanya, anggaran tidak akan cukup,” lanjutnya. (PB/adv/diskominfokaltim)