Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 03 Agustus 2022 | 1.320 views
Samarinda, Presisi.co - Gubernur Kaltim Isran Noor menyesalkan, tidak satupun destinasi wisata di Kaltim bisa menjadi prioritas nasional dalam tiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Satu RPJMN di era akhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dua RPJMN era Presiden Joko Widodo.
"Kontribusi Kaltim terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sekitar Rp 700 triliun. Tapi yang kembali ke Kaltim sangat sedikit. Pariwisata juga tidak jadi program prioritas. Tapi tidak apa. Kita tetap taat. Kita undang swasta," tandas Gubernur.
Salah satu pengusaha bidang pariwisata di Bali, Sugeng, berharap agar nantinya ada penerbangan langsung dari Bali ke Maratua. "Kami hanya butuh dua, akses dan dukungan kebijakan (peraturan)," ungkap Sugeng.
Akses itu salah satunya adalah penerbangan langsung dari Bali ke Maratua. Jika itu bisa diwujudkan, ia mengaku tidak sulit membawa wisatawan dari Bali ke Maratua dan Derawan. Penerbangan langsung ini perlu karena wisatawan pasti akan berpikir ulang jika harus transit di Surabaya, bermalam lagi di Balikpapan, dan masih harus terbang lagi ke Tanjung Redeb.
Itu pun belum tiba di destinasi yang mereka harapkan. Mereka masih harus terbang ke Maratua atau menggunakan speedboat untuk sampai ke Maratua atau Derawan.
"Terlalu lama di jalan, sementara waktu liburan mereka pasti terbatas. Akan sangat berbeda bila ada penerbangan langsung dari Bali ke Maratua. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah," imbuh Sugeng.
Sementara itu, upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam mengembangkan sektor pariwisata Bumi Batiwakkal, diapresiasi Pemkab Berau. Apalagi melalui upaya mengoneksikan pariwisata Berau dan Bali. Diungkapkan Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi, pengembangan pariwisata memang menjadi salah satu program unggulan Pemkab Berau. Sebab dengan makin berkembangnya sektor pariwisata, secara tidak langsung juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Berau.
Diakuinya, banyak wisatawan yang berkomentar bahwa potensi wisata Berau, khususnya di Pulau Maratua dan Derawan, tidak kalah dibanding wisata di Pulau Bali.
Namun ujar Agus Wahyudi, untuk mengembangkan pariwisata Berau masih perlu dilakukan pembenahan-pembenahan di sektor pendukungnya. Seperti di sektor jasa, yakni jasa angkutan, restoran, dan perhotelan. Baik dari sisi kwantitas maupun kualitas pelayanannya.
“Ini yang perlu di-up, agar wisatawan tidak hanya datang sekali saja datang ke sini (Berau),” ujarnya kepada media (2/8). (Zk/adv/diskominfokaltim)