Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Ingatkan TPPS Berkoordinasi Dalam Upaya Menangani Stunting
Penulis: Rudini
Rabu, 27 April 2022 | 973 views
Samarinda, Presisi.co - Wakil Gubernur Hadi Mulyadi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim.
Dalam Rapat Koordinasi yang di laksanakan di Ruang Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (27/4/2022). Hadi Mulyadi yang juga sebagai Ketua Pelaksana TPPS Kaltim mengharapkan agar Rapat Koordinasi TPPS menghasilkan suatu gerakan yang terkoordinasi, terintergrasi, konvergen, dan simultan dalam upaya mempercepat penurunan Stunting di Provinsi Kaltim.
Menurut Hadi, upaya pencegahan Stunting perlu dilakukan sedini mungkin dan perlunya kerja sama serta kolaborasi antara dinas, instansi maupun lembaga terkait melalui program-programnya agar penurunan stunting segera terwujud.
"Misalnya dari Dinas Pendidikan, guru-gurunya harus memberikan orientasi kepada siswanya yang akan memasuki usia pernikahan, bagaimana pernikahan yang ideal, bagaimana merencanakan kehidupan, sehingga para siswanya ada penambahan wawasan bukan saja terkait stunting tetapi juga kesadaran pola hidup sehat, tentang gizi, dan pentingnya berolahraga sehingga kita bisa mengawal generasi yang sehat," ujar Hadi Mulyadi.
Selain Dinas Pendidikan, Hadi juga menilai TPPS Provinsi Kaltim juga harus terus bersinergi dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura melalui pelaksanaan program pangan lestari yakni dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai macam sayuran, dan program ini harus terus disosialisasikan di kabupaten/kota.
"Pangan dari Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura harus menjadi program yang masif, dan disosialisasikan di kabupaten/kota, tinggal disinkronisasi dan jadikan alat ukur dalam upaya menangani stunting melalui pemenuhan makanan yang bergizi bagi keluarga,"tambahnya.
Selain Dinas Hadi Mulyadi juga mengingatkan peran penting Posyandu termasuk kontribusi kepala desa setempat agar kebijakan dan program yang di buat pemerintah tercapai sampai ke desa-desa di Kaltim termasuk mengenai penanganan stunting. (*)