PTM di Balikpapan Bukan Berdasarkan Vaksinasi, Ini Kata Kadisdik
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 26 Agustus 2021 | 1.541 views
Balikpapan, Presisi.co - Vaksinasi untuk kelompok pelajar di Balikpapan telah digelar. Hal ini dilakukan untuk mendukung rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang diharapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Sesuai arahan, Presiden berharap siswa tervaksin sebelum sekolah tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Balikpapan, Muhaimin, Kamis, 26 Agustus 2021.
Vaksinasi hari ini digelar di sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Balikpapan, antara lain SMPN 7, SMPN 17, SMPN 16, dan SMPN 8. Sementara untuk sekolah lain masih dalam proses pendataan siswa oleh Puskesmas setempat.
"Teknis pelaksanaannya antara sekolah dan Puskesmas. Rencananya vaksinasi dilakukan di sekolah," ujarnya.
Dari informasi yang didapat pihak Disdik, pada akhir bulan Agustus ini Badan Intelejen Negara (BIN) kembali menggelar vaksinasi bagi pelajar di SMPN 22, SMPN 3, SMPN 6, SMP Nusantara dan SMP PGRI 4 setelah sebelumnya menggelar vaksinasi di SMPN 14, SMPN 10, SMPN 5 dan SMPN 18 pada Juli lalu.
Meski vaksinasi terhadap pelajar belum merata, Muhaimin mengaku sebagian pelajar telah divaksin melalui jalur umum yang dilaksanakan di BSCC Dome.
Disinggung mengenai potensi PTM di Balikpapan, Muhaimin mengaku PTM bisa digelar jika kasus Covid-19 di Balikpapan melandai.
"PPKM di Level 1-3 boleh PTM. Balikpapan masih perpanjangan PPKM Level 4, jadi kita tunggu arahan Wali Kota. Kalau turun ke Level 3 maka akan ada sebagian sekolah yang PTM," terangnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut, vaksinasi terhadap kelompok pelajar ini juga dimanfaatkan untuk pemeriksaan penjaringan anak sekolah.
"Tahun lalu tidak jalan karena pandemi. Setiap tahun ada program itu, jadi kita ambil kesempatan ini untuk bisa bertemu dan mengecek kondisi anak-anak," terangnya
Sementara untuk cakupan vaksinasi pelajar di Balikpapan masih terbilang sedikit. Sebab, dari target 68.176 sasaran, baru tercapai 3.766 siswa atau 5,5 persen. (*)